Asisten Pelatih Arema FC Maklumi Arahan Pemotongan Gaji Hingga 50 Persen
Ketentuan lainnya, meski dipotong 50%, PSSI menegaskan agar klub-klub tak menggaji para pemainnya di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PSSI secara resmi mengmumkan akan kembali menggulirkan Liga 1 2020 pada Oktober mendatang.
Hal itu tercantum dalam Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa.
Dalam SK tersebut PSSI juga memperbolehkan klub-klub Liga 1 untuk memangkas gaji para pemain dan ofisialnya sebesar 50%. Sementara klub Liga 2 dipotong 50%.
Baca: Persita Tangerang Bukan Menolak Liga 1 2020 Dilanjutkan, Tapi. . . .
Baca: Empat Klub Tolak Liga 1 2020 Berlanjut, Ini Langkah PT LIB Selaku Operator Kompetisi
Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto coba memaklumi arahan tersebut karena liga bergulir di tengah pandemi Covid-19 yang juga pastinya mengganggu finansial semua klub.
“Ya kalau saya sih positif saja, yang jelas saat pandemi ini semua serba kesulitan terutama semua klub. Semua klub ya apalagi nanti tanpa penonton itu memberatkan juga,” kata Charis saat ditemui di Lapangan Aldiron, Jakarta, Sabtu (11/7/2020).
Charis pun berharap seluruh pelaku sepakbola di Liga 1 bisa menyikapi kondisi ini dengan bijak.
Ketentuan lainnya, meski dipotong 50 persen, PSSI menegaskan agar klub-klub tak menggaji para pemainnya di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
“Saya berharap semua yang ada di klub bisa menyikapinya dengan baik, artinya bisa dengan revisi kontrak. Ini bisa kami terima karena dengan pertimbangan segala macam,” jelasnya.
Sementara itu, Arema FC yang sebelumnya akan menggelar tes covid-19 pada 15 dan 16 Juli sebelum menggelar latihan resmi batal diadakan.
Manajemen Arema FC dikatakan Charis memundurkan jadwal karena tengah melakukan renegosiasi kontra ulang lebih dulu kepada para pemain Arema FC.