Tanggapan eks-Pemain Manchester City dan Pakar Sepak Bola soal Hasil Putusan CAS
Tanggapan Michael Brown (mantan pemain City) dan John Murray koresponden BBC serta pakar sepak bola soal hasil putusan CAS.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Manchester City berhasi memenangkan banding soal kasus pelanggaran aturan Financial Fair Play (FPP) yang diduga dilakukan tahun 2012 hingga 2016.
Kepastian tersebut dikeluarkan oleh Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) pada senin (13/7/2020) sore WIB.
Dari hasil keputusan CAS, Manchester City dinyatakan tidak bersalah dan mencabut ancaman hukuman larangan tampil di Liga Champions selama dua musim ke depan.
Tak hanya itu, jumlah denda yang akan dibayarkan Manchester City berkurang, yang awalnya 30 juta euro menjadi 10 juta euro.
Baca: BREAKING NEWS Hasil Banding Manchester City, Larangan Tampil di Liga Champions Dicabut
"Manchester City FC tidak melakukan pembiayaan Ekuitas sebagai kontribusi sponsor etapi tidak gagal untuk kerjasama dengan otoritas UEFA."
"Keputusan CAS: Pengecualian dari partisipasi Kompetisi UEFA, dan tetap mendapatkan denda, tetapi dikurangi, menjadi 10 juta euro," bunyi dari hasil keputusan CAS, dikutip dari The Guardian.
Cas mengesampingkan dan mengganti ajuan dari Ajudikasi CFCB, Manchester City telah melanggar Pasal 56 Izin Club dan Pameran Keuangan.
Manchester City akan membayar denda sebesar 10 juta euro kepada UEFA dalam jangka waku 30 hari sejak tanggal penerbitan putusan arbitrase.
Untuk hasil keputusan CAS secara lengkap bisa disimak dalam link berikut, Link.
Baca: Kekalahan Telak Liverpool dari Manchester City, Pukulan untuk Jurgen Klopp
Baca: Jurgen Klopp Bicara soal Bayern Munchen dan Manchester City di Liga Champions
Hasil putusan CAS mengundang banyak komentar dari para pakar sepak bola, serta mantan penggawa Manchster City.
Menurut John Murray penyiar olahraga Inggris dan koresponden sepak bola untuk BBC Radio 5 mengungkapkan, ini adalah hasil yang baik untuk Manchester City.
Hasil keputusan CAS bisa merusak image UEFA, sebagai pemangku tertinggi sepak bola Eropa.
"UEFA harus kembali dan melihat ini dengan sangat hati-hati karena ini secara langsung menantang dan melemahkan kekuatan UEFA yang ada di front itu," kata John Murray, dikutip dari BBC.
"Mengenai apakah putusan itu merusak aturan finansial fair play UEFA. Itu telah melawan UEFA yang ingin menjadi kuat di Financial Fair Play, tetapi hasil ini menguubah fokus kembali ke UEFA.
"Peraturan FFP dan kekuatan yang mereka miliki untuk membatasi peningkatan kekuatan klub sepak bola Eropa, dan mencoba menjadikan lebih seagai sarana arena permainan yang adil, yang merupakan tujuan awal FFP," sambungnya.
Hasil ini disambut positif mantan pemain Manchester City, Michael Brown
Menurutnya, hasil ini bisa membawa semangat baru untuk skuat Pep Guardiola memenangkan trofi Liga Champions musim ini.
"Anda harus melihat klub. Sikap mereka pada ini sangat kuat sejak awal. Mereka percaya bahwa mereka akan dibatalkan (tampil di Liga Champions) dan mereka telah melakukannya."
"Bergerak maju sekarang, semoga kita dapat melihat kemajuan nyata Manchester City dan akhir yang fantastis di Liga Champions," kata Brown.
Selain itu, Brown beranggapan hasil ini bisa menjadi daya tarik pemain bintang bergabung dengan Manchester City.
Tampil di Liga Champions, pesaing berat untuk perebutan gelar juara Liga Iggris, tim asuhan Pep Guardiola, banyak pemain sepak bola yang mendambakan hal tersebut.
"Manchester City sudah sangat menarik tetapi Liga Champions adalah tempat para pemain top ingin bermain dan sekarang mereka bisa."
"Ini berita bagus. Sekarang dalam hal perekrutan di musim panas tidak hanya dengan Pep Guardiola di pucuk pimpinan, daya tarik bagi pemain internasional akan menjadi jauh lebih kuat," sambungnya.
(Tribunnews.com/Sina)