TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Winger Persebaya Surabaya, Irfan Jaya menjadi sosok penting dalam berkembangnya sepak bola di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Bagaimana tidak, sejak dia berkarir di dunia sepak bola profesional, Irfan mengaku sosoknya menjadi motivasi tersendiri bagi anak-anak muda di kampung halamannya.

Irfan mengawali karir profesionalnya sebagai pemain Persebaya di 2017 lalu.

Di tahun pertamanya, dia membawa klub asal Surabaya meraih gelar juara Liga 2 2017.

Pada ajang tersebut, selain membawa Persebaya promosi ke Liga 1 2018, Irfan Jaya sukses menyabet gelar individual sebagai pemain terbaik Liga 2 2017.

"Sejak saya bermain profesional, sepak bola di Bantaeng mulai naik. Alhamdulillah anak-anak disini semakin semangat latihannya," jelas Irfan, Senin (10/8/2020).

Jauh sebelum itu, Irfan memang sosok berbakat asal Bantaeng.

Di daerah yang berjarak 125 Km dari Kota Makassar itu dia sempat memperkuat SSB Sinoa, Bantaeng.

Kemudian bakatnya tercium oleh klub besar PSM Makassar U-21.

Disana, Irfan mengukir prestasi menjadi top skor ISC U-21 dengan mencetak 14 gol.

Setelah itu, Irfan bergabung dengan Persebaya sampai saat ini.

Dribble lincah dan tembakan melengkung menjadi ciri khas Irfan di setiap penampilannya.

Kemampuan itu juga sempat diperagakannya saat berseragam Timnas Indonesia.

Mulai sejak itu, namanya makin dikenal dan menjadi idola publik sepak bola tanah air.

"Saya sangat bangga dan tidak menyangka bisa menjadi seperti sekarang ini, apalagi bisa sampai ke Timnas Indonesia," jelas pemain bernomor punggung 41 di Persebaya ini.

Namun, pada kesempatan ini, Irfan absen berseragam Timnas.

Namanya tidak masuk dalam daftar pemain yang mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas senior di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kisah Irfan Jaya Jadi Sosok Inspiratif Pemuda di Desanya: Bangga dan Mengucap Syukur, https://jatim.tribunnews.com/2020/08/10/kisah-irfan-jaya-jadi-sosok-inspiratif-pemuda-di-desanya-bangga-dan-mengucap-syukur?page=all.
Penulis: Ndaru Wijayanto
Editor: Taufiqur Rohman