GM Arema FC Tanggapi Alasan Pilih Pelatih Asing Ketimbang Lokal, Perbedaan Mental Jadi Pertimbangan
General Manager Aream FC, Rudy Widodo mengatakan, kualitas pelatih asing dan lokal tidak jauh berbeda, tetapi mental menjadi pertimbangan utama.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
General Manager asal Madiun tersebut mengatakan, kualitas pelatih asing dan lokal tidak jauh berbeda, tetapi mental menjadi pertimbangan utama.
Dia mengatakan, Arema FC di bawah dukungan Aremania punya standar yang sangat tinggi.
Berdasarkan pengalaman tingginya tuntutan tidak hanya dirasakan pelatih, tetapi tak jarang merembet pada kehidupan personal pelatih.
Baca: Jelang Liga 1 Bergulir, Stadion GBLA Jadi Opsi Markas Persib Bandung
Baca: Jelang Liga 1 Bergulir, Rahmad Darmawan Tak Permasalahkan Kenaikan Berat Badan Pemain Madura United
Masalah-masalah nonteknis seperti ini terkadang ikut memengaruhi performa pelatih di lapangan.
Karena itu, dengan pertimbangan yang masak, akhirnya untuk saat ini pelatih asing masih menjadi prioritas.
"Banyak pelatih yang bilang kuat, yang bersangkutan memang kuat, tetapi apakah keluarganya kuat. Berdasarkan pengalaman saya seperti itu. Pelatihnya kuat, tetapi apakah anak istrinya juga kuat?" tutur Ruddy Widodo.
"Aremania ini grade-nya tinggi, orang–orang tahu itu," katanya.
Selain itu, manajemen juga tidak mau coba-coba. Meskipun tekanan lanjutan kompetisi Liaga 1 2020 lebih ringan karena tidak degradasi, manajemen memiliki gambaran panjang untuk musim 2021 yang pasti jauh lebih berat dengan lima tim degradasi.
"Tidak bisa mentang-mentang tidak ada degradasi, bisa seenaknya sendiri, tidak bisa itu," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Arema FC Tak Lagi Lirik Pelatih Lokal"