Lari Saat Kapal Barcelona Tenggelam, Lionel Messi Dicap Pengkhianat Terbesar
Lionel Messi bersiap mengakhiri 16 tahun pengabdian untuk tim senior Barcelona saat tim itu terpuruk dengan tidak memenangkan 1 gelar pun
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Lionel Messi untuk meninggalkan Barcelona dianggap sebagai sebuah pengkhianatan besar.
Lionel Messi bersiap mengakhiri 16 tahun pengabdian untuk tim senior Barcelona.
Setelah mempersembahkan total 33 gelar buat raksasa Catalunya, kapten timnas Argentina itu terdorong untuk berganti seragam pada bursa transfer musim panas 2020.
Baca: 10 Insiden yang Bikin Lionel Messi Keki dan Bulat Mau Pergi dari Barcelona
Sang superstar disebut sudah mengajukan permohonan pergi dari klub dengan menggunakan klausul khusus dalam kontraknya.
Langkah tersebut direspons keras oleh jurnalis kawakan Spanyol, Edu Aguirre.
Dia menilai Messi tak sepantasnya pergi di saat Barcelona dalam kondisi bobrok.
Baca: Presiden Barcelona Bisa Dipenjara Jika Izinkan Lionel Messi Pergi Gratis
"Bagi saya, Messi melakukan pengkhianatan terbesar dalam sejarah sepak bola," kata Aguire seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Messi meninggalkan kapal ketika tenggelam. Dia seharusnya tidak pergi," ucap Aguire menambahkan.
Baca Juga: Kontrak di WWE Habis, ke Mana Tujuan Brock Lesnar Selanjutnya?
Messi sendiri masih sibuk bertarung dengan Barcelona terkait masalah kontrak.
Pihak Messi menilai klausul pelepasan senilai 700 juta euro (Rp 12, 2 triliun) yang tercantum di kontraknya sudah tidak berlaku terhitung akhir Agustus 2020.
Dengan demikian, kapten timnas Argentina itu bisa dibeli klub lain dengan harga jauh lebih rendah atau bahkan gratis.
Di sisi lain, pihak Barcelona bersikeras klausul pelepasan tersebut masih berlaku.
Pihak Blaugrana tetap berpegang teguh pada kontrak yang menyebutkan Messi tak bisa dilepas secara bebas karena baru mengajukan pemberitahuan pada Agustus.