Pelatih yang Fokus Mencari Uang Tidak Bisa Bertahan di SSB Indonesia Muda Jakut kata Dadang
SSB Indonesia Muda Jakarta Utara adalah sekolah sepak bola yang berdiri sejak tahun 1996 silam.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM,Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SSB Indonesia Muda Jakarta Utara adalah sekolah sepak bola yang berdiri sejak tahun 1996 silam.
SSB Indonesia Muda Jakarta Utara ini memiliki 200an siswa didik yang berlatih di Stadion Tugu, Jalan Pegangsaan Dua, Jakarta Utara.
Hal yang lumrah bagi SSB jika mengadakan iuaran bulanan bagi oeserta didiknya. SSB Indonesia Muda pun sama, iuaran peserta didiknya hanya Rp 50 ribu per bulannya. Padahal peserta didiknya berlatih empat kali dalam seminggu, Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu.
Namun, saat menemui direktur teknik SSB Indonesia Muda Jakarta Utara, Dadang Iskandar Sabtu (19/9/2020) lalu di depan Islamic Center, Jakarta Utara, diperolehlah alasan mengapa SSB ini hanya menerapkan iuran Rp 50 ribu.
"Bukannya kami tak ingin organisasi yang berorientasi ke profit. Tapi dari Rp 50 ribu itu, kami sudah menganalisis kemampuan orang tua di Jakarta Utara ini, serta mempertahankan SSB ini tetap eksis. Hitungannya itu sudah bisa membantu organisasi ini tetap hidup," ujar Dadang.
Dadang mengatakan, uang yang terkumpul digunakan pula untuk membayar sekretariat serta sewa lapangan, perlengkapan dan untuk membayar gaji pelatih.
Gonta ganti pelatih pun sering terjadi di SSB ini. Menurut Dadang, bagi pelatih yang fokus mencari uang, tidak akan bisa bertahan di SSB Indonesia Muda.
Dalam perkembangan SSB, Dadang menjelaskan transparansi begitu penting. Tak jarang pihaknya berterus terang kepada orang tua peserta anak didik tentang situasi SSB, khususnya saat mengikuti turnamen.