Striker Tergemuk Timnas Indonesia di Piala AFF Kini Jadi Kiper di Klub Liga Belanda
Berat tubuhnya yang mencapai 95 kg dinilai bermasalah dan mempengaruhi performa di lapangan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Mantan striker timnas Indonesia, Jhonny van Beukering, menjadi kiper di klub kasta keempat Liga Belanda, SC Veluwezoom.
Pecinta sepakbola Indonesia tentu masih ingat dengan mantan striker timnas Indonesia pada gelaran Piala AFF 2012, Jhonny van Beukering.
Baca: Timnas U-19 Indonesia Vs Bosnia-Herzegovina, Shin Tae-yong Turunkan Komposisi Skuad Berbeda
Namanya dikenal karena digadang-gadang sebagai striker tergendut yang pernah dimiliki tim Garuda.
Jhonny van Beukering termasuk satu dari tiga pemain keturunan Belanda yang ikut memperkuat timnas Indonesia pada 2012.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Catalunya 2020 - Siapa Juara Balapan Berikutnya?
Bersama Tonnie Cussel dan Raphael Maitimo, Van Beukering mengikuti program naturalisasi dari PSSI supaya bisa masuk skuad Merah Putih.
Van Beukering sendiri sudah pensiun dari dunia sepak bola sejak 2019.
Pria 36 tahun itu saat ini menjadi pelatih di sebuah klub yang berlaga di kasta keempat Liga Belanda, SC Veluwezoom.
Namun baru-baru ini Van Beukering tampak kembali turun ke lapangan.
Baca Juga: Demi Piala Dunia, Jose Mourinho Bahas Peluang Tangani Timnas Portugal
Uniknya, Van Beukering tidak bermain sebagai pelatih melainkan sebagai penjaga gawang.
Hal itu tampak dalam pertandingan SC Veluwezoom melawan Grasshanen pada Minggu (20/9/2020).
Dilansir Bolasport.com dari ad.nl, Van Beukering terpaksa menjadi kiper di tim yang dilatihnya karena berbagai alasan.
Kiper utama timnya sedang cedera, sementara enam pemain lain, termasuk dua kiper, memutuskan untuk hengkang dari tim.
Karena krisis tersebut, eks pemain Pelita Jaya itu terpaksa kembali merumput dan berubah posisi menjadi kiper.
"Kiper kami cedera. Klaas-Jan Huntelaar dan saya adalah yang termuda di tim pelatih dan kami bergantian menjadi kiper. Saya tidak berlatih untuk itu, untungnya saya bisa jadi kiper," ucapnya.
Van Beukering tampil cukup apik di bawah mistar gawang SC Veluwezoom.
Beberapa kali dia melakukan penyelamatan apik yang membuat jala gawangnya belum tersentuh bola sama sekali.
Baca Juga: Jose Mourinho Yakin Dele Alli Akan Bertahan di Tottenham Hotspur
Meski begitu, Van Beukering tetap merasa pengalaman tersebut sebagai suatu pengalaman yang gila.
"Saya melakukannya demi tim karena enam pemain memilih pergi. Saya tidak menyalahkan mereka, memang keadaannya tidak menyenangkan," tutur Van Beukering.
"Ditambah lagi saya menolak pemain-pemain yang ingin main di sini musim panas kemarin karena skuad kami sudah penuh," tambahnya.
Jhonny van Beukering sempat menuai polemik saat membela timnas Indonesia pada 2012.
Baca: Kata Frank Lampard Soal Pemain Kemarin Sore Chelsea Senilai Rp 1,3 T yang Selevel Messi-Ronaldo
Berat tubuhnya yang mencapai 95 kg dinilai bermasalah dan mempengaruhi performa di lapangan.
Hasilnya, dia jarang dimainkan oleh Nil Maizar yang menjadi pelatih timnas Indonesia saat itu.
Selepas dari timnas, Van Beukering memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya setelah tak ada satu pun klub Indonesia yang mau menampung.
Di Belanda, Van Beukering tercatat pernah membela beberapa klub seperti MASV Arnhem dan SC Veluwezoom.
Baca Juga: Menerka Siapa Rival Favorit Valentino Rossi Saat Ini?
Namun, nasib nahas menimpanya usai terlibat keributan dengan pemain dan suporter klub DVC'26 di Piala KNVB pada 2015
Van Beukering yang saat itu bermain untuk SC Veluwezoom akhirnya diberi larangan beraktivitas di dunia sepak bola dan dikenai denda sebesar 150 euro.
Ia kemudian memilih gantung sepatu pada 2019 dan meniti karier sebagai pelatih.