Dilema Penundaan Liga 1 & Liga 2, Agenda Timnas Indonesia Tahun Depan Kena Imbasnya
Dibalik keputusan penundaan kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 ternyata ada dampak besar yang dikhawatirkan mengganggu agenda akbar Timnas Indonesia 2021.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Dibalik keputusan penundaan kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 ternyata ada dampak besar yang dikhawatirkan mengganggu agenda akbar Timnas Indonesia utamanya tahun 2021.
Sebagaimana kita tahu bahwa pihak PSSI baru saja merilis informasi penting terkait keputusan untuk menunda kembali keberlanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Keputusan penting yang diambil oleh pihak PSSI tersebut telah diumumkan pada hari ini, Selasa (29/9/2020) siang.
Dalam sesi konferensi pers yang ditayangkan live oleh Youtube Kemenpora RI dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali maupun Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Baca: Mabes Polri Keluarkan Izin Gelar Liga 1 dan Liga 2 Awal November, Itulah Harapan PSSI
Baca: Witan Sulaeman Ungkap Rahasia Gol Kemenangan Timnas U-19 Indonesia ke Gawang Dinamo Zagreb
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menjelaskan bahwa Liga 1 2020 akan ditunda untuk satu bulan kedepan, sehingga kompetisi diharapkan bisa dimulai pada bulan November.
"Kita mengetahui bahwa Mabes Polri telah merilis untuk menunda penyelenggaraan pertandingan." jelas Mochamad Iriawan.
"Kami menghormati dan memahami apa yang dikeluarkan oleh mabes Polri. Keamaan dan kesehatan masyarakat dalah hal yang utama"
Baca: BREAKING NEWS Liga 1 dan Liga 2 2020 Resmi Ditunda
"PSSI juga memberikan apresiasi mengenai persiapan yang dilakukan oleh klub-klub Liga 1 dan Liga 2. Terutama untuk klub luar jawa."
'Kami optimis bahwa kompetisi sepak bola di Indonesia akan bergulir pada waktunya." jelas pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.
Dampak dari keputusan penundaan kembali kompetisi sepak bola tanah air tersebut secara langsung juga berdampak pada agenda besar Timnas Indonesia pada tahun depan.
Secara matematis, jika kompetisi kembali digelar pada bulan depan maka secara tidak langsung selesainya kompetisi kemungkinan pada bulan Maret.
Dengan jadwal yang cukup padat tentunya energi dari para pemain akan terkuras habis untuk menjalani sisa musim hanya dalam kurun waktu empat bulan saja.
Disisi lain, jika kompetisi yang rencananya ditunda sebulan akan mengalami penundaan kembali maka akan semakin sulit situasinya.
Hal ini dikarenakan misal kompetisi baru mulai kembali digelar pada bulan Desember maka secara tidak langsung selesainya kompetisi pada bulan keempat.