Gustur Cahyo Putro: Tim Liga 1 Telah Jalani Protokol Kesehatan yang Ketat, Apa yang Dikhawatirkan?
Penundaan kompetisi Liga 1 2020 yang semula dijadwalkan pada 1 Oktober 2020 tidak dapat terlaksana lantaran terbentur masalah perizinan dari pihak Kep
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Penundaan kompetisi Liga 1 2020 yang semula dijadwalkan pada 1 Oktober 2020 tidak dapat terlaksana lantaran terbentur masalah perizinan dari pihak Kepolisian.
Menyikapi penundaan itu, Direktur Pengembangan Bisnis Persikabo 1973, Rhendie Arindra mengatakan bahwa dirinya sempat memberikan masukan-masukan demi kebaikan terselenggaranya kompetisi.
'Waktu itu, saat rapat virtual saya sudah sampaikan opsi studi banding. Ajak pihak kepolisian. Karena, mereka yang akan jadi penentu. Dan pada rapat virtual yang kedua, saya pernah minta mereka simulasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Rhendie menyayangkan lantaran ide ataupun masukan yang diberikan olehnya tidak dipertimbangkan dengan matang.
"Masukan dari saya, dua-duanya tidak ada yang dijalankan. Mereka PT Liga Indonesia Baru dan PSSI cuma sibuk menyusun teori," tegasnya.
Sementara itu, Gustur Cahyo Putro juga menyayangkan ditundanya penyelenggaraan Liga 1 2020.
Gelandang sayap Persikabo 1973 itu mengatakan bahwa sebenarnya banyak kegiatan di luar sana yang mengundang banyak kerumunan tapi pada pelaksanaan teknisnya tetap diperbolehkan.
Mantan pemain PSIS Semarang itu mengatakan bahwa setiap kontestan tim Liga 1 2020 telah menjalani protokol kesehatan yang ketat sehingga apa yang harus dikhawatirkan.
"Menurut saya diundurnya Liga 1 2020 ini sangat disayangkan ya. Apalagi di luar sana banyak kegiatan yang sudah dijalankan," jelasnya.
"Bahkan kegiatan lain di luar sana mengundang banyak orang. Sedangkan sepak bola yang menurut saya sudah menerapkan protokol kesehatan, rapid test, swab test dan lainnya. Bahkan tidak ada penonton, sangat disayangkan jika penyelenggaraan tidak diizinkan," tambahnya.