Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Dinilai Paling Realistis, Liga 1 Disarankan Digelar Seusai Piala Dunia U-20 2021

Berkaca pada sejarah, Pilkada dan kompetisi sepakbola tak bisa berjalaan beriringan.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Dinilai Paling Realistis, Liga 1 Disarankan Digelar Seusai Piala Dunia U-20 2021
Media PSS Sleman
Para pemain PSS Sleman saat berlatih bersama. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS), Marco Garcia Paulo, mengusulkan agar kompetisi Liga 1 digelar setelah Piala Dunia U-20 2021.

Itu berarti kompetisi musim 2020 tidak usah dilaksanakan karena sulitnya menggelar Liga 1 di tengah pandemi Covid-19.

PSSI berusaha keras agar mendapatkan izin keramaian dari Polri untuk menggelar kembali kompetisi pada November 2020.

Baca juga: Alasan Arema FC Rekrut Playmaker Asal Brasil di Tengah Ketidakpastian Liga 1 2020

Jika tidak diizinkan, maka PSSI berharap kompetisi dilanjutkan lagi pada Desember atau Januari 2021.

Menurut Marco, melihat fakta-fakta yang ada sampai Desember 2020, hampir pasti tidak bisa diadakan kompetisi Liga 1 2020.

Paling realistis itu digelar lagi pada Januari 2021, itu pun pertengahan bulan dan lebih baik menggelar turnamen sebagai persiapan menyambut Liga 1 2021, bukan melanjutkan Liga 1 2020.

Baca juga: Bos PSIS Semarang Pesimistis Liga 1 2020 Berlanjut November, Ini Analisisnya

"Jadi jika kompetisi diadakan setelah Piala Dunia U-20, dalam arti tanpa halangan dan pengunduran jadwal, maka kita bisa mulai Juni atau Juli," kata Marco dalam rilis yang diterima BolaSport.com, Kamis (22/10/2020).

Berita Rekomendasi

"Jadi Januari sampai Maret jadi turnamen pemanasan,” ucapnya menambahkan.

Menurut Marco, jika Yogyakarta tetap menjadi home base beberapa tim Liga 1, adanya agenda Pilkada di Yogyakarta hampir pasti tak bisa diselenggarakan pertandingan.

Apalagi setelah Pilkada di Sleman juga masih ada Pilkades yang diundur, itu berarti sampai sekitar akhir Desember 2020.

“Puluhan ribu orang hidupnya tergantung dari sini. Puluhan ribu orang juga tergantung pada keputusan kita. Jadi kita tidak bisa mengambil keputusan yang gegabah,” ujarnya.

Berkaca pada sejarah, Pilkada dan kompetisi tak bisa berjalaan beriringan.

Baca juga: Shin Tae-yong Cari Pemain Keturunan Berkualitas Buat Timnas U-19: Lihat CV Hingga Analisis Video

Di daerah-daerah yang diadakan Pilkada, pasti sepakbolanya yang mengalah.

Bagi Marco, sebagai warga negara yang baik, itu merupakan salah satu kewajiban dan kontribusi kita dari sepakbola ke negara.

Baca juga: Tak Semegah Asian Games 2018, Pembukaan Piala Dunia U-20 Diisi Pidato Tanpa Atraksi

“Tapi saya paham, PSSI dan LIB juga punya pertimbangan lain secara bisnis, sponsorship dan lain-lain."

"Tapi kita berharap mereka juga pahami kondisi klub kita, seperti di webinar yang disebut bahwa klub sudah berdarah-darah. Memang sudah hancur-hancuran,” ujar Marco.

 
Sumber: BolaSport.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persib
23
14
8
1
38
18
20
50
2
Persebaya
23
12
5
6
26
24
2
41
3
Dewa United
23
11
7
5
44
27
17
40
4
Persija Jakarta
23
11
7
5
38
27
11
40
5
Bali United
22
11
4
7
36
24
12
37
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas