TRIBUNNEWS.COM - Pemain timnas U-19 Indonesia, Braif Fatari, mengaku sempat bingung ketika ia dipercaya untuk menjadi striker tim Garuda Muda selama pemusatan latihan (TC) di Kroasia.

Braif Fatari mengaku ia belum pernah menjadi penyerang ketika dalam sebuah tim baik itu di klub ataupun timnas U-19 Indonesia.

Baca juga: Rapor Shin Tae-yong dalam 17 Pertandingan Timnas U-19 Indonesia

Posisi asli Braif Fatari adalah gelandang serang.

Pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong, melihat bahwa pemain Persija Jakarta itu memiliki kelebihan hingga akhirnya dipercaya menjadi penyerang timnas U-19 Indonesia.

Di sisi lain, Shin Tae-yong juga hanya membawa du striker timnas U-19 Indonesia ke Kroasia yakni Irfan Jauhari dan Saddam Emiruddin.

Kekurangan stock di lini depan tentu membuat Shin Tae-yong berpikir ekstra dan menunjuk Braif Fatari untuk mengubah posisi aslinya.

Baca Juga: Demi Kompetisi, PSSI Siapkan Buku Protokol Kesehatan yang Sudah Dipakai Timnas U-19 Indonesia

"Pertama dipindah pelatih Shin Tae-yong menjadi striker tentu butuh adaptasi karena saya belum terlalu tahu bagaimana penempatan yang baik di posisi depan," kata Braif Fatari seperti BolaSport.com kutip dari laman resmi PSSI.

Lebih lanjut Braif Fatari mengatakan sebagai pesepakbola profesional, ia tidak boleh mengeluh ketika dipindahkan ke posisi tak semestinya.

Pemain asal Jayapura, Papua, itu langsung bertukar pikiran dengan striker timnas U-19 Indonesia lainnya.

Baca Juga: Tim Lain Mulai Liburkan Pemain, Bali United Justru Cari Tempat Latihan Baru

Braif Fatari pun langsung membalas kepercayaan Shin Tae-yong dengan mencetak dua gol dari 11 pertandingan timnas U-19 Indonesia selama dua bulan di Kroasia.

Menjadi striker tentu saja membuat Braif Fatari punya kelebihan yang akan diaplikasikan ke klubnya nanti.

"Saya terus belajar dan sering bertanya ke teman-teman agar bisa menjadi striker yang tajam."