TRIBUNNEWS.COM - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, mengakui bahwa masih ada lima pemain keturunan yang belum dipanggil ke timnas U-19 Indonesia.

Meski begitu, Indra Sjafri tak menyebutkan siapa nama pemain keturunan tersebut yang masuk ke radar timnas U-19 Indonesia.

Indra Sjafri hanya melakukan pekerjaan seperti yang diminta Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

Baca juga: Fakta-Fakta Para Pemain Keturunan di Timnas U-19 Indonesia: Kontribusi Gol Hingga Aksi Ciamik

Mochamad Iriawan memang meminta Indra Sjafri untuk mengumpulkan data-data pemain keturunan yang nantinya diserahkan ke pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong.

Mantan pelatih Bali United mengaku sudah memiliki data 30 pemain keturunan yang bisa memperkuat timnas U-19 Indonesia.

Dari data tersebut, tentu saja tidak semuanya bisa membela timnas U-19 Indonesia karena berbagai macam peraturan di FIFA.

Baca juga: Shin Tae-yong Beri Kesempatan Bagus Kahfi Ikuti Seleksi Timnas U-19 Indonesia

"Terkait pemain naturalisasi seperti yang beredar di media, kami mendengar itu semua," kata Indra Sjafri kepada awak media termasuk BolaSport.com.

"Karena memang Pak Ketum PSSI memberikan arahan semua pemain harus diserap baik itu informasi dari masyarakat atau media."

"Ada 30 pemain yang sudah kami lihat melalui CV mereka, lalu kami lempar ke bagian legal PSSI untuk mengecek status pemain tersebut apakah secara undang-undang oke atau status FIFA memungkinkan," ucap Indra Sjafri menambahkan.

Baca juga: Kabar Hangat Seputar Bagus Kahfi: Datang ke Markas Ajax Amsterdam, Terima Kasih ke FC Utrecht

Proses penyaringan pemain keturunan itu cukup panjang.

Setelah melihat CV dan lolos dari berbagai macam peraturan, tim pelatih langsung melihat video permainan pemain tersebut.

Akhirnya muncul tujuh nama pemain keturunan yang siap dipanggil Shin Tae-yong ke timnas U-19 Indonesia.

Baca Juga: Jebol Midtjylland, Rekan Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-10.000 Liverpool

Dua pemain diantaranya sudah dipanggil Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan di Kroasia yakni Luah Mahesa dan Kelana Mahesa dari Jerman.