Plus Football Academy Tanamkan Cinta dan Kekeluargaan Saat Latihan
Dua faktor penting yang membangun Plus Football Academy atau yang dikenal dengan PFA, dalam mengembangkan bakat-bakat sepak bola usia dini di Jakarta.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COMRafsanzani Simanjorang
TRIBUNNRES.COM, JAKARTA - Cinta dan kekeluargaan. Dua faktor penting yang membangun Plus Football Academy atau yang dikenal dengan PFA, dalam mengembangkan bakat-bakat sepak bola usia dini di Jakarta.
Hal ini pula yang membawa seorang Mohamed Joseph Koker bergabung dengan PFA dalam memoles bakat-bakat sepak bola usia dini. Pelatih kelahiran, Sierra Leonean, 28 Juli 1984 ini dipercaya menjadi direktur pelatih di PFA.
Sejalan dengan misi dan visi PFA yang membentuk karakter serta akhlak yang baik pada siswa didik selain kemampuan bermain bola, mantan pemain Persekabpas Pasuruan era 2008 ini pun mengemban tugas penting menanamkan nilai-nilai plus pada siswa didik.
Komitmen, disiplin dan respek. Tiga elemen penting yang senantiasa diajarkan kepada siswa didik sebelum memulai latihan.
"Siswa didik kami sangat beragam. Berasal dari ras, agama, kebudayaan dan bahasa yang berbeda-beda. Tetapi di PFA semuanya satu. Tidak ada perbedaan. Kami menanamkan toleransi. Ada cinta dan keluarga yang mereka dapatkan disini. Hal yang sama dengan orang tua siswa. Kami adalah keluarga besar PFA," tutur Joseph.
Lanjutnya, sebagai pelatih, dirinya juga berperan sebagai ayah dan patner bagi siswa didik, sehingga siswa merasakan nyaman dan bahagia dalam mengembangkan bakatnya bersama PFA.
Meski awalnya sulit menyatukan berbagai karakter, namun pendekatan layaknya seorang ayah kepada anak memampukan dirinya mampu menanamkan filosofi PFA kepada siswa didik.
Tak hanya untuk siswa, hal yang sama juga ada pada orang tua siswa.
Kala PFA bertanding, para orang tua siswa pun bersatu menjadi suporter yang padu, tanpa membeda-bedakan dukungan kepada putra masing-masing.
"Di pertandingan, orang tua tidak melihat per individu, 'itu anakku, itu anakku,' tetapi semuanya kompak menjadi satu, mendukung PFA," tururnya.
Melatih PFA, Joseph yang pernah berkarir Liga Oman dan Liga Singapura ini mengakui satu hal yang ingin dilihatnya kelak.
"Saya ingin siswa didik PFA ada yang menjadi pesepak bola profesional. Bermain di klub besar bahkan timnas Indonesia. Alangkah bangganya saya jika mimpi mereka kelak terwujud dan saya bisa menonton mereka bertanding di televisi," sambungnya.