Berita PSM Makassar: Zulkifli Enggan Divaksin Covid-19 hingga Alasan Manajemen Tak Ikut Bubarkan Tim
Sekumpulan berita PSM Makassar mengenai keengganan Zulkifli Syukur menerima vaksin sinovac hingga alasan Manajemen tak membubarkan tim.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sederet informasi terkini mengenai PSM Makassar yang dapat disimak dalam artikel ini.
Informasi pertama mengenai keengganan kapten PSM Makassar, Zulkifli Syukur dalam menerima vaksin Covid-19.
Vaksinasi Covid-19 sendiri sudah berjalan dengan ditandai dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac.
Vaksin sinovac sendiri diketahui sebagai usaha untuk mencegah atau melawan penularan virus corona yang kasusnya setiap hari belum mengalami penurunan.
Baca juga: PSMS Medan Sekuat Tenaga Pertahankan Pemainnya yang Tampil Ciamik di Timnas U-19 Indonesia
Baca juga: Sorot Mata Kecewa Pemain Timnas U-19 Indonesia Saat Tiba di Jakarta Tanpa Laga Uji Coba di Spanyol
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menerima vaksin Covid-19 beberapa waktu atau tepatnya pada, Rabu (13/1/2021).
Seusai pemberian vaksian kepada orang nomer satu di Indonesia ini, maka banyak pihak yang memberikan pandangannya perihal vaksin sinovac.
Termasuk Zulkifli Syukur yang menyatakan enggan menerima vaksin sinovac seperti pencanangan Pemerintah Indonesia.
Ia mengaku tidak siap menerima vaksin sinovac karena tidak adanya jaminan semua kembali normal termasuk kompetisi sepak bola di Indonesia.
"Tidak siap (divaksin)," kata Zulkifli Syukur kepada Tribun Timur, Kamis (14/1/2020) yang dilansir Tribunnews.com.
"Apa ada jaminan setelah divaksin semuanya kembali normal, tidak ada lagi PSBB atau pembatasan jam malam dan semua kegiatan bisa diijinkan?," tanyanya.
Baca juga: Yoyok Sukawi Apresiasi Kinerja Kemenpora Soal Penghentian Anggaran ke Timnas Indonesia U-19
Selain alasan tersebut, dirinya juga mempunyai alasan lain belum siap divaksin.
Diantaranya yakin vaksin yang digunakan di Indonesia belum digunakan secara menyeluruh di negara lain termasuk negara pembuatnya.
"Karena belum adanya jaminan, ditambah lagi ada beberapa negara yang menolak vaksin ini dan yang pembuat vaksin ini gak mau make vaksin buatan mereka sendiri malah pakai vaksin buatan Jerman," jelasnya.
Selain informasi mengenai keengganan Zulkifli Syukur mengenai vaksin Covid-19, PSM Makassar sendiri menyatakan tidak mengikuti kontestan Liga 1 2020 untuk membubarkan tim.
Beberapa waktu lalu, Madura United memilih membubarkan timnya kemudian disusul Persipura.
Ketidakjelasan kompetisi Liga 1 Indonesia membuat sejumlah klub membubarkan tim, namun tidak dengan PSM.
Menurut Sulaiman Abdul Karim selaku Media Officer PSM dirinya masih meyakini kompetisi Liga 1 akan tetap bergulir.
Baca juga: Ada Kabar Baik dari Persib Bandung Buat Shin Tae-yong dan Timnas U-19 Indonesia
Bahkan Sule sapaan Media Officer PSM menegaskan bahwa mayoritas pemain sudah mendapatkan perpanjangan kontrak.
Alasan di ataslah membuat manajemen PSM Makassar tidak mengikuti jejak Madura United dan Persipura dalam pembubaran tim.
"Sewaktu ada penundaan Liga kemudian diwacanakan bergulir di September, kemudian tim berangkat ke Jogja itu memang sebagian mayoritas pemain itu sudah kita perpanjang kontraknya," terang Sule di Bincang Bola Tribun Timur, Selasa (12/1/2020) yang dikutip Tribunnews.com.
Perpanjangan kontrak mayoritas pemain ini dilakukan manajemen PSM hingga Maret 2021.
"Jadi sudah kita prediksi yah, waktu itu jika September jadi bergulir kompetisi diperkirakan selesainya itu di bulan Maret. Sehingga mayoritas kita perpanjang sampai Maret 2021," ungkapnya.
"Jadi dengan skuat yang ada kami yakin bisa bersaing kembali di Liga 1," tutupnya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (TribunTimur.com/Rudi Salam)