Terjun ke Tarkam Ibarat Sambil Menyelam Minum Air kata Gelandang Persis Solo
Bermain di tarkam menjadi salah satu cara pesepak bola untuk menjaga kondisi tubuh serta ball feeling.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Tak terpungkiri, bermain di tarkam menjadi salah satu cara pesepak bola untuk menjaga kondisi tubuh serta ball feeling. Apalagi nyaris setahun tak berkompetisi karena pandemi Covid-19.
Tak hanya menjaga kondisi, bermain tarkam juga mampu menambah pundi-pundi keuangan pemain.
Biasanya, sekali bermain, seorang pesepak bola profesional diapresiasi sekira Rp.200.000-an hingga lebih, tergantung pada kekuatan keuangan tim yang merekrutnya.
Tak heran, banyak pemain mau terjun ke tarkam. Bicara soal tarkam, salah satu pesepakbola asal Ciputat, Tangerang Selatan, Syahroni pun angkat bicara.
"Ibarat sambil menyelam minum air. Lewat tarkam pemain bisa jaga kondisi badan dan berkompetisi juga, dan sembari mencari-cari penambahan," ucap gelandang Persis Solo ini.
Syahroni tak menapik, ia nyaris sama dengan pemain lainnya, yang juga mencari penambahan keuangan lewat tarkam.
Pasalnya, setiap pemain telah menerima potongan gaji dari klub masing-masing, termasuk klub Syahroni di Persis Solo.
Tarkam pun menjadi pilihan ketika ada waktu luang, sembari menjaga kondisi tubuh, sekaligus menambah pundi-pundi keuangan.