Praktis, nama yang dipastikan fit untuk memimpin penyerangan AC Milan ialah Rafael Leao.

Apesnya, dalam beberapa bulan terakhir, pemain 21 tahun asal Portugal itu zero kontribusi nyata bagi Rossoneri.

Terakhir kali, Leao mencetak gol bagi Rossoneri ialah pada awal bulan Januari 2021.

Tepatnya saat AC Milan bersua dengan Benevento pada pertandingan Liga Italia.

Seperti yang diketahui, eks pemain Lille tersebut memang memiliki kekhususan pada posisi ebrmainnya.

Ia mampu menampilkan performa apik ketika dimainkan sisi flank kiri permainan.

Meskipun Rafael Leao merupakan pemain dengan posisi natural striker, namun ia bukanlah amunisi yang bermain seperti Ibrahimovic.

Pergerakan cair plus kecepatan yang dimiliki Leao membuat dirinya lebih maksimal bermain dengan skema false nine.

Namun hingga saat ini, Stefano Pioli yang merupakan juru taktik Rossoneri, memilih setia terhadap pakemnya, yakni 4-2-3-1.

Situasi ujung tombak penyerangan tim adalah hal yang mutlak bagi Pioli dan tak bisa ditawar kembali.

Layak ditunggu bagaiman Rafael Leao mengakhiri kemarau panjang golnya bagi AC Milan. Mengingat pertandingan ini menajdi krusia bagi Rossoneri.

Andai AC Milan takluk di kandang, praktis peluang semakin tertinggal dalam gerbong perburuan gelar Scudetto kian nyata.

(Tribunnews.com/Giri)