Kembali Melanggar Aturan, Zlatan Ibrahimovic Bisa Dipaksa Pensiun
Zlatan Ibrahimovic tengah menjadi sorotan belakangan ini karena serangkaian tindakan kontroversial yang dilakukannya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa mantan bomber Manchester United tersebut tidak dipanggil untuk Piala Dunia 2018.
Ibrahimovic awalnya pensiun dari timnas Swedia pada 2016, tetapi pada 2018 dia mengisyaratkan bahwa dia mungkin mempertimbangkan kembali untuk Piala Dunia di Rusia.
Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Bukan Tuhan AC Milan, tetapi Biang Kerok
Laporan tersebut menambahkan bahwa perusahaan Ibrahimovic adalah pemilik terbesar keempat di Bethard, yang menurut laporan tahunan terbaru yang tersedia pada tahun 2019 menghasilkan laba setelah pajak sebesar 25,79 juta euro (sekitar Rp 451 miliar).
Peraturan FIFA dan UEFA tidak mengizinkan pemain yang bermain di kompetisi mereka memiliki kepentingan finansial di perusahaan perjudian.
Kode etik FIFA menyatakan bahwa siapa pun yang melanggar peraturan mereka akan dihukum dengan denda dan kemungkinan skorsing dari semua kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola selama maksimal tiga tahun.
Jika diberi larangan bermain hingga tiga tahun, maka itu berpeluang besar mengakhiri karier Ibrahimovic yang kini telah berusia 39 tahun.
Saat ini Ibrahimovic masih bermain secara reguler untuk AC Milan dan baru saja kembali ke timnas Swedia.
Ibrahimovic sendiri diumumkan sebagai duta besar dan pemilik bersama Bethard pada 2018.
Ketika cerita awalnya terungkap pada Maret 2018, Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Swedia, Hakan Sjjstrand, menegaskan bahwa keterlibatan pemain dengan perusahaan perjudian merupakan sesuatu yang dilarang.
"Menurut peraturan dan kode etik FIFA, tidak ada pemain yang secara langsung atau tidak langsung memiliki saham di perusahaan taruhan," kata Sjjstrand, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Saya berpegang pada fakta dan hanya bisa menjelaskan apa yang berlaku untuk semua negara dan pemain yang akan berpartisipasi di Piala Dunia," ujar Sjjstrand lagi.
Ketika ditanya tentang kembalinya Ibrahimovic ke timnas Swedia dan kemungkinan hukuman dalam kasus ini, Sjjstrand mengaku tak mau berspekulasi soal sanksi.
"Tentu saja terus mendorong kejelasan dalam peraturan FIFA karena ada banyak ambiguitas dalam cara menafsirkannya," ucap Hakan Sjjstrand.