Sial Bercampur Malang, Arteta Dianggap Memalukan Usai Gagal Bawa Arsenal ke Final Liga Eropa
Mikel Arteta selaku pelatih Arsenal mendapat berbagai kritikan tajam setelah gagal membawa Arsenal melangkah ke partai final Liga Eropa musim ini.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Mikel Arteta selaku pelatih Arsenal mendapat berbagai kritikan tajam setelah gagal membawa Arsenal melangkah ke partai final Liga Eropa musim 2020/2021.
Seperti yang diketahui Arsenal dipastikan telah gagal menuntaskan impiannya untuk tampil kembali di partai final Liga Eropa tepat pada musim ini.
Kepastian tersebut didapatkan setelah Arsenal hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Villarreal di leg kedua semifinal Liga Eropa, Jumat (7/5/2021) dinihari tadi.
Hasil imbang tanpa gol tersebut membuat Arsenal harus rela tersingkir secara tragis di babak semifinal Liga Eropa pada edisi kali ini, lantaran agregat skor 1-2 dari Villarreal.
Baca juga: Reaksi Mantan Pelatih Arsenal Usai Gagal ke Final Liga Eropa, Kita Semakin Buruk Setiap Tahun
Baca juga: HASIL Liga Eropa, Martin Keown: Arsenal Tidak Memiliki Keseimbangan Bermain
Baca juga: HASIL Liga Eropa, Tagar ArtetaOut Menggema Usai Arsenal Gagal ke Final, Keown: Kami Tersesat
Tersingkirnya Arsenal dalam turnamen Liga Eropa tentu menjadi beban tersendiri bagi Arsenal selaku juru taktik alias aktor utama dibalik layar tim.
Arteta yang sebelumnya sempat diharapkan bisa mengangkat performa Arsenal setelah berhasil mempersembahkan trofi Piala FA dan Comunity Shield pada musim pertama.
Kini, Arteta justru harus menanggung beban berat setelah Arsenal dipastikan puasa gelar musim ini.
Tersingkir dalam ajang Liga Eropa, Piala FA, dan Piala Carabao membuat Arsenal hampa gelar musim ini.
Tak hanya itu saja, Arsenal juga terancam tak bisa berlaga di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir.
Permasalahan inkonsistensi Arsenal musim ini menjadikan mereka masih berada di luar posisi zona aman meraih tiket Eropa melalui jalur liga domestik.
Alhasil performa kurang mengesankan yang dijalani Arsenal musim ini membuat kesialan Arteta berlanjut.
Juru taktik asal Spanyol itu bahkan harus menerima komentar pedas dari legenda Arsenal, Martin Keown.
"Pekerjaan besar di klub ini, minimnya pengalaman Mikel Arteta harus membuat dirinya membayar mahal," ungkap Keown kepada BT Sports.
"Ia masih manajer tetapi saya pikir ini seperti laga dimana dirinya harus menang dan para pemain Arsenal gagal tampil bagus,".
"Arteta kalah akal dari manajer sebelumnya (Unai Emery) yang menurut saya itu sangat memalukan," tambahnya.
Baca juga: Liga Inggris - Bos Sportify Serius Ingin Beli Arsenal, Dana Menggiurkan Sudah Disiapkan
Sindiran yang disampaikan Keown memang tidaklah salah jika melihat sepak terjang Arteta dalam menangani Arsenal sepanjang musim ini.
Tim yang pernah dibesut Arsene Wenger itu menjalani musim penuh inkonsistensi sepanjang musim ini.
Selain sudah tersingkir dari ajang Liga Eropa, Arsenal telah terhenti langkahnya dalam gelaran Piala FA dan Piala Carabao.
Inkonsistensi performa Arsenal juga menular ke kompetisi Liga Inggris dimana mereka masih terjerembab pada posisi kesembilan hingga pekan 34.
Posisi kesembilan bukanlah tempat yang layak bagi tim yang pernah menjadi juara Liga Inggris tanpa terkalahkan tersebut.
Arsenal bahkan berada di bawa tim sekelas West Ham United dan Everton di papan klasemen.
Tim Meriam London sejauh ini baru mengoleksi 49 poin dari 34 laga yang telah dilakoni.
Baca juga: Bikin Arsenal Malu di Kandang, Bernd Leno Dapat Pesan Khusus dari Mikel Arteta
Torehan 14 kemenangan, 7 hasil imbang, dan 13 kekalahan mewarnai musim buruk Arsenal di liga domestik.
Catatan 46 gol dan 37 kebobolan juga menjadi catatan minor lain yang didapatkan Arsenal pada musim ini.
Dengan menyisakan empat laga sisa, peluang Arsenal untuk mencicipi tiket bermain di kompetisi Eropa musim depan sangatlah sulit.
Hal ini mengingat persaingan ketat yang menghiasi perebutan tiket zona Eropa di akhir musim ini.
Arsenal pun terancam tidak bisa main di Eropa untuk pertama kalinya setelah 25 tahun lamanya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)