Mohamad Prapanca: Liga 1 Ada atau Tanpa Degradasi, yang Penting Target Persija Jadi Juara
Persija tak terfokus ke persoalan mendukung atau tidak mendukung, yang difokuskan yakni bagaimana Persija bisa kembali menjadi juara
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca turut menanggapi soal adanya polemik Liga 1 2021/2022 bergulir tanpa degradasi atau tetap dengan degradasi.
Seperti diketahui, sejauh ini Persija Jakarta memang belum mengambil keputusan bakal mendukung Liga 1 tanpa degradasi atau sebaliknya,
Menurut Panca, sapaannya, Persija tak terfokus ke persoalan mendukung atau tidak mendukung, yang difokuskan yakni bagaimana Persija bisa kembali menjadi juara Liga 1.
Baca juga: PSMS Medan Dapat Undangan Turnamen Pemanasan yang Diikuti Persib, Persija, Arema, Persebaya
Soal keputusan ia serahkan pada Kongres PSSI yang diadakan pada 29 Mei mendatang.
“Ya apa pun itu kita tunggu keputusan kongres, karena yang terpenting buat Persija yaitu target jadi juara Liga 1,” kata Panca dalam bincang santai bersama awak Media di Hotel Monopoli, Kemang, Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Panca pun menambahkan bahwa Persija selalu siap apabila Liga 1 nantinya bakal bergulir tanpa degradasi begitu pun sebaliknya.
Liga 1 2021/2022 bergulir tanpa degradasi sebelumnya diputuskan dalam rapat Exco PSSI pada 3 Mei lalu.
Baca juga: Striker Eropa Datang, Persib Bandung Punya Lima Penyerang Sangar di Gawang Lawan
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menjelaskan rapat itu diadakan karena banyaknya permintaan klub agar Liga 1 diadakan tanpa degradasi.
Polemik kemudian muncul saat anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani mengatakan ke publik bahwa keputusan Liga 1 tanpa degradasi telah resmi.
Padahal, keputusan tersebut masih harus dibawa ke Kongres PSSI yang diadakan pada 29 Mei mendatang di Jakarta.
“Awalnya Ini masukan dari klub ke kita, akhirnya kita rapat Exco apakah ini mau dibawa ke rapat kongres, (mereka) setuju. Nanti keputusan di rapat Ecxo jadi selama ini belum ada putusan,” kata Iriawan.
“Jadi waktu itu Pak Hasani salah tangkap makanya Pak Haruna tidak setuju. Saya juga akan menolak kalau memang diputusin sekarang harusnya di Kongres. Kita akan sampaikan di sana, terus ada masukan atau tidak,” jelasnya.