Timnas Indonesia Jadi Bulan-bulanan Media Vietnam, Disindir Bak 'Petinju' dan Kurang Pengalaman
Mereka juga menyindir minimnya serangan timnas Indonesia yang sama sekali tak bisa mendapat tendangan pojok.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Media Vietnam ramai-ramai menyinggung kekalahan timnas Indonesia dari Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Kekalahan timnas Indonesia dari Vietnam begitu menyesakkan bagi pecinta sepak bola Tanah Air.
Ini bukan merupakan kekalahan pertama timnas Indonesia dari Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Pada pertemuan sebelumnya, skuad besutan Park Hang-seo telah mempermalukan timnas Indonesia dengan skor 1-3 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, 15 Oktober 2019.
Baca juga: Soal Keputusan Kontroversial Wasit, Shin Tae-yong: Saya Pernah di Piala Dunia, AFC Harus Cek Ulang
Vietnam kembali menaklukkan timnas Indonesia pada pertemuan kedua dengan skor lebih telak 4-0 di Stadion Al Maktoum, Dubai, Senin (7/6/2021).
Sontak kekalahan timnas Indonesia ini menjadi bulan-bulanan media Vietnam.
Vnexpress menyebut kemenangan atas Indonesia menjadikan Vietnam satu-satunya tim ASEAN yang meraih tiga angka pada pekan tersebut.
"Vietnam adalah satu-satunya tim Asia Tenggara yang menang," tulis Vnexpress pada Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Timnas Indonesia Dicukur Vietnam 0-4, Nama Luis Milla Muncul Jadi Trending
Mereka juga menyindir minimnya serangan timnas Indonesia yang sama sekali tak bisa mendapat tendangan pojok.
"Timnas Indonesia tidak memiliki tendangan sudut sepanjang pertandingan. Mereka juga gagal melakukan tembakan ke gawang Vietnam di babak pertama," lanjut Vnexpress.
Memang, secara penguasaan bola Vietnam jauh unggul ketimbang Indonesia dengan 71 persen.
Baca juga: Mengapa Vietnam Begitu Superior atas Timnas Indonesia? Skuat Garuda Saat Ini Rasa U-19
Sementara itu, Thethao menyindir permainan keras yang dipertontonkan oleh timnas Indonesia.
"Pemain Indonesia seperti 'petinju' dalam pertandingan melawan Vietnam, mereka terus-menerus melakukan pelanggaran keras," tulis Thethao.