Romelu Lukaku Mulai Gacor Lagi, Peluang Cristiano Ronaldo Bikin Euro 2020 Rasa Liga Italia
Perburuan top skor Euro 2020 dipimpin oleh striker Belgia, Romelu Lukaku, potensi Cristiano Ronaldo untuk bersiang ketat seperti di Liga Italia.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Cristiano Ronaldo jelas menjadi satu di antara sorotan pada ajang gelaran Euro 2020.
Portugal yang diperkuat oleh Cristiano Ronaldo menjadi salah satu tim unggulan pada event empat tahunan ini.
Meskipun match day pertama Euro 2020 baru saja bergulir. Namun dengan penampilan gemilang Romelu Lukaku bersama Belgia, sosok Cristiano Ronaldo bisa membuat Euro 2020 rasa Liga Italia.
Mengapa demikian? Jawabannya ialah terletak pada perburuan gelar top skor.
Baca juga: JADWAL SIARAN Langsung Bola Malam Ini: Inggris vs Kroasia, Belanda vs Ukraina, Euro 2020 di Mola TV
Baca juga: JADWAL TAYANG MotoGP 2021 Live TRANS7 - Ada Harga yang Wajib Dibayar Marquez untuk Kembali Garang
Dua gol yang dilesakkan Romelu Lukaku kala Belgia menghajar Rusia 3-0 membuat striker Inter Milan ini memimpin perburuan pencetak gol terbanyak.
Diikuti posisi kedua striker muda dari Swiss, Breel Embolo dan Ciro Immobile dari Italia.
Sebagai catatan saja, nama Romelu Lukaku, Ciro Immobile dan Cristiano Ronaldo merupakan Attacante yang pada musim 2020/2021 memperebutkan gelar Capocanoniere alias top skor Serie A.
Pada musim di mana Inter Milan menjadi perengkuh Scudetto, Ronaldo menjadi top skornya.
Bomber yang membela panji Juventus ini mengemas 29 gol. Diikuti Attacante Inter Milan, Romelu Lukaku yang mengemas 24 lesakan.
Sedangkan Ciro Immobile yang berbalutkan seragam tempur Lazio, musim tersebut mencatatkan 20 gol.
Ketiga bomber haus gol ini berpotensi untuk unjuk taji pada gelaran Euro 2020.
Jika dilihat dari performa musim lalu, besar kemungkinan Ronaldo, Immobile dan Lukaku memenaskan persaingan untuk gelar top skor Euro 2020.
Ronaldo jelas butuh pelampiasan dengan musim terpuruknya bersama Bianconeri. Meski menyandang predikat top skor di Italia, namun prestasi klubnya tak baik-baik saja.
Untuk mengobati kekecewaan tersebut, ia wajib membawa Portugal untuk mengulang catatan manis event yang sama pada tahun 2016.