Jadwal Semifinal EURO: Italia vs Spanyol, Medan Perang Para Pemain Gelandang Live di RCTI dan MolaTV
Italia kontra Spanyol dalam semifinal Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Rabu (7/7) dini hari nanti akan sangat ditentukan para pemain gelandang
Penulis: Muhammad Barir
Pada sisi lain, kerja-keras Jorginho, dan Verratti jadi palang pintu pertahanan pertama, membuat lini depan mereka leluasa fokus menyerang. Termasuk juga memberi peluang gelandang Nicolo Barella ikut menyerang, dan mencetak gol.
Lawan Italia berikutnya adalah Spanyol, yang suka mendominasi penguasaan bola dengan umpan-umpan pendek. Pemenang pertempuran di lini tengah pasti punya peluang besar menang dalam big match ini.
Spanyol bakal mengandalkan duo pemain asal Barcelona di lini tengah ini, Pedri, dan Sergio Busquets. Pedri adalah bintang muda yang fenomenal. Baru berusia 18 tahun, dia jadi salah satu pemain yang paling sering diturunkan di Barca.
Pun demikian di tim Matador pada Euro 2020 ini. Pedri selalu jadi starter, dan hanya kalah oleh Kiper Unai Simon, serta bek Aymeric Laporte dalam lama menit bermain. Dia mengemas 21 kali merebut bola dari lawan untuk termasuk yang paling agresif di turnamen ini.
Sedang Sergio Busquets pastinya punya jam terbang tinggi. Pemain berusia 32 tahun ini masih mewarisi sisa-sisa kejayaannya bersama Xavi Hernandez, dan Iniesta di lini tengah La Furia Roja sebagai gelandang terbaik dunia pada masanya.
Peran vital Busquets terlihat dari perkembangan Spanyol, yang tersendat-sendat, dan gagal menang saat sang kapten absen karena covid-19. Tapi begitu Busquets bermain kembali, tim Matador seperti bangkit dari sakit, dengan mengemas tiga kemenangan beruntun, dan mengemas sebelas gol. Dia pun dua kali terpilih sebagai man of the match.
Italia, bagaimana pun, jadi favorit dalam duel di lini tengah ini. Para gelandang mereka dinilai lebih banyak pengalaman, dan energi dibanding tim Matador.
Pedri memang punya talenta luar biasa, tapi dia masih terlalu muda. Sedang Busquets memang punya pengalaman segudang, tapi fisiknya sudah tertinggal terutama jika diajak bermain dalam tempo tinggi.
Italia memiliki penguasaan bola rata-rata 57,4% di lima pertandingan. Mereka lebih suka menjaga tempo tinggi daripada melakukan operan menyamping demi menjaga penguasaan bola.
Sebaliknya, Spanyol memiliki lebih dari 86% penguasaan bola melawan Swedia, dan 77% penguasaan bola melawan Polandia, tetapi gagal memenangkan kedua pertandingan tersebut.
Selain itu, Italia memiliki akurasi operan 83% di babak lawan, yang membuat lawan mereka di bawah tekanan.
Duel semifinal ini akan menjadi kontes taktik. Italia jelas lebih stabil dalam perjalanannya dengan belum pernah kalah, dan hanya sekali harus bermain di babak tambahan kontra Austria saat menang 2-1. Sedang Spanyol harus dua kali melalui babak tambahan saat menggebuk Kroasia 2-1, dan terakhir menang adu penalti kontra Swiss.
Pelatih Spanyol, Luis Enrique dituntut melakukan perubahan besar di lini tengah agar tak tertinggal oleh Italia. Jika masih mempertahankan pola sebelumnya, seperti diperkirakan banyak pengamat, Matador berada dalam bahaya besar . (Tribunnews/den)
PERKIRAAN PEMAIN
Italia (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Emerson Palmieri, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Giovanni Di Lorenzo; Jorginho, Manuel Locatelli, Nicolo Barella; Federico Chiesa, Lorenzo Insigne, Ciro Immobile
Spanyol (4-3-3): Unai Simon; Jordi Alba, Aymeric Laporte, Eric Garcia, Cesar Azpilicueta; Sergio Busquets, Koke, Pedri; Dani Olmo, Ferran Torres, Alvaro Morata