Saat itu, pendukung Denmark menangis dan berdoa agar mantan pemain Tottenham itu bisa terselamatkan.

Baca juga: Reaksi Usai Spanyol Gagal ke Final Euro 2021: Sergio Ramos, Casillas, dan Capdevila Angkat Bicara

Baca juga: Southgate Siap Susul Italia ke Final Euro 2021, Kegagalan Semifinal Piala Dunia jadi Pelajaran

"Saya telah ke Parken (venue laga Finlandia vs Denmark) ratusan kali tapi belum pernah mendengar stadion yang sepi," kata Lind kepada BBC.

"Semua orang kaget, mati rasa, dan tanpa ekspresi."

"Saya tidak ingat apapun dari sisa pertandingan. Itu tidak penting," jelasnya.

Pertandingan kala itu kembali dilanjutkan, setelah ada komunikasi antara tim dan UEFA.

Denmark kalah tipis dari Finlandia karena gol Joel Pohjanpalo.

Pada laga kedua, tim asuhan Kasper Hjulmand itu kembali merasakan kekalahan, setelah dibekuk Belgia 2-1.

"Rasa berat di pundak kami berlangsung hingga paruh waktu pertandingan melawan Belgia," jelas Lind.

"Pemain memainkan babak pertama yang luar biasa dan kemudian perasaan buruk itu hilang. Kami tahu Eriksen baik-baik saja, bernapas dan pulih di rumah sakit," terang Lind.

Keajaiban dan keberuntungan itu nyata adanya, Denmark memainkan permainan dengan percaya diri saat melawan Rusia hingga akhirnya menang 4-1.

"Suasana di pertandingan Belgia dan Rusia sangat ajaib, dan Anda dapat melihat bahwa semua orang ada di sana untuk mendukung tim."

"Para penggmar meledak ketika Mikkel Damsgaard mencetak gol pembuka dan kami berhasil lolos."

"Turnamen ini telah mendekatkan semua orang, para pemain, pelatih, dan penggemar yang saat ini berjalan bersama," jelas Lind.

Tidak Takut Kalah