Maurizio Viscidi, Kunci Taktik Menyerang Italia di Euro 2021, Kesayangan Sacchi & Penemu Del Piero
Maurizio Viscidi, otak dibalik kesuksesan dan taktik menyerang Italia di Euro 2021, Filosofi CARP dan penemu del piero
Penulis: Gigih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kesuksesan Italia ke Final Euro 2021, hanyalah sebagian kecil dari proses yang terjadi di balik layar.
Memuji Roberto Mancini beserta jajaran pelatihnya, adalah hal yang saat ini sedang digaungkan pendukung Italia.
Tetapi, melupakan nama Maurizio Viscidi di balik kesekusesan Italia di Euro 2021, adalah kesalahan besar.
Revolusi besar Italia dimulai ketika mereka kalah di Final Euro 2012 menghadapi Spanyol.
Meskipun bangkit di Euro 2016, namun, Italia tidak memiliki generasi emas, bahkan di jajaran kepelatihan, transisi tersebut juga tersendat.
FIGC akhirnya turun tangan, Maurizio Viscidi selaku direktur teknik FIGC, memulai revolusinya.
Baca juga: 7 Pemain Berpotensi Geser Cristiano Ronaldo dari Top Skor EURO 2021, Laga Final Italia vs Inggris
Baca juga: Liga Italia: Enggan Ulangi Kesalahan, AC Milan Berhasil Amankan Masa Depan Calabria
Viscidi bukanlah sosok yang terkenal, ia bahkan hanya bermain sepak bola di level amatir, namun kecerdasannya menjadi pionir di Italia.
Ketika Viscidi berusia 20 tahun, ia memutuskan untuk mendaftar pada untuk pendidikan olahraga di perguruan tinggi di Padova.
Sebagai seorang siswa, dia memiliki cukup waktu luang untuk menjadi pater,setelah misa suatu hari, Viscidi diminta dia bisa melatih beberapa anak di paroki setiap beberapa minggu.
Viscidi menerimanya dan, sementara itu, menghadiri kursus yang diadakan fakultas, untuk mendapatkan lisensi UEFA C.
Kursus tersebut digelar oleh Maurizio Seno, seorang instruktur dari Coverciano, sekolah kepelatihan Ivy League, Viscidi direkomendasikan untuk memilih pemain XI terbaik di bawah asuhannya untuk memainkan pertandingan persahabatan di Stra, sebuah desa. di luar Venesia.
“Kami menang 5-0. Tim saya tidak pernah menendang bola dan memainkan permainan berdasarkan teknik dan keterampilan,” kenangnya.
Seno terkesan dan teringat Viscidi ketika dia mendapat pekerjaan menjaga akademi Padova.
Dia menawarinya peran kepelatihan dengan salah satu tim yunior tetapi itu adalah perjalanan pulang pergi 100km melintasi Veneto dan Viscidi masih belum melakukan dinas militernya.