Roberto Mancini Diantara Federico dan Enrico Chiesa, Andalan Italia dan Pengkhianat Fiorentina
Roberto Mancini memiliki kenangan manis dengan Enrico Chiesa, kini bersama sang anak, Federico Chiesa, Mancio berharap Italia menjadi juara Euro 2021
Penulis: Gigih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pemuda sensasional, menjadi andalan Italia di usia yang belum genap 24, Frederico Chiesa menjadi kunci Italia ke Final Euro 2021.
Roberto Mancini mengelus kepalanya usai jumpa pers, Chiesa menengok dan tertawa.
Tapi, seolah itu adalah de javu, itu adalah ritual Roberto Mancini kepada ayah Federico, Enrico Chiesa setiap sebelum laga.
"Kami saling mengenal sejak usia 18 tahun," ujar Enrico Chiesa mengenai Mancini.
Baca juga: Italia vs Inggris Final Euro 2021, Kejujuran Eks Pelatih AC Milan soal Kekuatan The Three Lions
Baca juga: Kapten Italia Giorgio Chiellini Lempar Sindiran Soal Kenapa Inggris Bisa Sampai Final EURO 2020
Bagi Roberto Mancini, Enrico dan Federico memberikan de javu, karakter yang sama, dan posisi yang sama menjadi alasannya.
Langkah yang diambil Federico adalah replikasi yang diambil sang ayah, Enrico Chiesa.
Mirip dengan sang ayah, Enrico Chiesa, Federico berlatih sebagai anak laki-laki dengan Settignanese, sebuah klub kecil, tidak jauh dari tempat tim nasional berlatih di Coverciano di pinggiran Florence.
Di sana Federico berlatih di bawah Kurt Hamrin, legenda kepelatihan Jerman di tahun 1950-an dan 60-an yang dikenal sebagai Uccellino, “Burung Kecil”, karena gayanya yang cepat.
Hamrin adalah pencetak gol terbanyak kelima sepanjang masa di Serie A sampai Francesco Totti, Roberto Baggio dan Antonio Di Natale menggesernya.
Yang membedakan Federico dan sang ayah, adalah Federico sangat cerdas dan peduli dengan prestasi di bidang akademik.
Jika Anda pernah mendengarnya berbicara bahasa Inggris setelah pertandingan di Euro 2021, itu karena dia bersekolah di International School of Florence tempat dia belajar untuk melanjutkan ke universitas jika Fiorentina memutuskan untuk tidak memberinya kontrak pro.
Permasalahan keduanya ketika meniti karir pun mirip, baik Federico dan Enrico Chiesa, terlalu kurus di usia muda, dan memaksa pelatih mereka kesulitan menentukan posisi.
Namun, ketika penyerang diberikan kepada Enrico dan Federico, tidak ada yang bisa menghentikan keduanya.
Karena terlalu kecil, ketika Fiorentina berhadapan dengan Juventus, Federico Chiesa dihadang oleh pihak keamanan, pasalnya para penjaga tidak yakin Federico adalah pemain Fiorentina karena terlalu kecil.
Namun, ketika Federico Chiesa memutuskan pindah dari Fiorentina ke Juventus, nama harum sang ayah jadi bulan-bulanan di Florence.
Baca juga: Snow White & Sampdoria Connection yang Mengantar Italia ke Final Euro 2021, Mancini Berujung Manis?
Federico dicap pengkhianat, bahkan disamakan dengan Roberto Baggio yang hengkang ke Juventus pada 1990.
Bahkan adik Federico, Lorenzo adalah pemain akademi Fiorentina, mendapatkan kecaman ketika sang kakak pindah ke Juventus.
Bukan hal yang aneh, sang ayah, Enrico Chiesa, juga memutuskan hengkang dari Fiorentina pada 1999.
Alasannya? Enrico merasa tidak dihargai, Fiorentina berusaha mempertahankan sang Kapten, Gabriel Batistuta dan mencoba memboyong Pedrag Mitrovic.
Padahal Enrico saat itu adalah bagian penting dari Fiorentina, dan hengkangnya sang penyerang, menjadi bulan-bulanan ultras Fiorentina.
Dari semua kemiripan antara Ayah dan anak, hanya Mancini yang memberikan pendapat mengenai perbedaan Federico dan Enrico Chiesa.
“Mereka pemain yang berbeda,” jelas Mancio.
“Enrico adalah striker yang sangat mobile, Federico adalah pemain sayap yang lebih banyak berlari daripada ayahnya. Satu-satunya kesamaan yang mereka miliki adalah cara mereka menembak.” ujar mantan pelatih Manchester City ini.
Sekarang, Chiesa kembali akan diandalkan di Final, jika Federico Chiesa sukses membawa gelar juara Euro 2021, maka akan menjadi pembeda yang besar antara sang anak dan sang ayah, Enrico Chiesa.
(Tribunnews.com/Gigih)