Kompetisi Liga 2 Kembali Diundur, Sriwijaya FC Terancam Gulung Tikar
Belum jelasnya roda kompetisi Liga 2 membuat klub Sriwijaya FC mengalami kesulitan dana dan terancam kolaps atau gulung tikar.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"Kalau kompetisi enggak ada, efeknya enggak ada," ujar Indrayadi.
"Sebab yang kita endorse harus mempublis produk dia," lanjutnya.
Indrayadi mencoba memberi usulan terkait mundurnya kompetisi Liga 2.
Ia berharap adanya turnamen seperti Piala Menpora lalu yang bisa jadi sumber pemasukan tim.
Namun, ia juga menyadari hal itu akan sangat sulit terwujud lantaran melibatkan koordinasi dengan banyak pihak.
Sriwijaya FC sebenarnya sudah dijadwalkan bakal mengikuti ajang Piala Wali Kota Solo 2021 beberapa waktu lalu.
Namun dengan penundaan kick-off kompetisi tersebut, otomatis SFC gagal pentas dan tak ada sumber pemasukan.
"Kepolisian dalam hal ini pemberi izin, kemudian sewa venue, makan, sewa wisma, sehingga argonya tetap jalan," ucap Indrayadi.
"Maka jalan lain, ada wacana kita meliburkan tim dululah beberap minggu."
"Alternatif yang paling parah, kita menjadwalkan ulang latihan, tetapi resikonya jadi kacau," jelasnya.
Sriwijaya FC disebut-sebut sudah mengeluarkan dana hingga Rp 2,4 miliar untuk kebutuhan tim musim ini.
Dana tersebut digunakan untuk menggaji para pemain, pelatih dan akomodasi persiapan tim.
Setelah Liga 2 kembali ditunda, hampir seluruh pihak sponsor Sriwijaya FC menahan diri dan tidak berani mengucurkan dana.
Masih mengutip dari sumber yang sama, sponsor besar yang berada di sisi SFC seperti Bank Sumsel Babel pun belum berani mengeluarkan uang.