Marco Verratti, Mezzala di Posseso yang Bawa Italia ke Final Euro 2021, Dipuji Xavi & Dibuang Conte
Marco Verratti, Gelandang Andalan italia dan Roberto Mancini di Euro 2021, yang sangat takut tikus hingga dipuji Xavi
Penulis: Gigih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pria kecil dengan aksen selatan Italia, terlibat cekcok dengan tetangganya di sebuah flat Paris, Prancis.
Masalahnya sederhana, Pria Italia yang baru pindah ini, memasang antena satelit agar bisa menyaksikan tim kesayangannya, Pescara, berlaga.
Tetangganya merasa pemandangan antena tersebut mengganggunya, dan tanpa pikir panjang beradu mulut dengan pria Italia tersebut.
Namun, berbeda dengan pendatang kebanyakan, pria Italia ini tidak terintimidasi sama sekali, dan memaksa polisi turun tangan melerai keduanya.
Pria Italia tersebut, adalah Marco Marco Verratti kala pertama kali pindah dari Pescara ke Paris Saint-Germain.
Baca juga: Italia vs Inggris di Final Euro 2021: Panggung Ideal Gli Azzurri Hapus Memori Kelam 2000 & 2012
Baca juga: Jorginho Bawa Italia ke Final Euro 2021, Sang Oriundo Diprediksi Sarri Menang Ballon dOr
Baca juga: Bjorn Kuipers, Wasit di Final Euro 2021, Musuh Italia dan Inggris yang Idolakan Barcelona
Sosoknya tidak tinggi, hanya 165 sentimeter, namun, ia tidak segan beradu fisik dengan siapapun, ia pemenang di lini tengah dan jadi bagian penting Italia di Euro 2021.
Marco Verratti juga merupakan sosok nasionalis, terdapat foto pria yang ketika lirik lagu kebangsaan Italia Inno di Mameli berkumandang berteriak paling keras, dan membuat ballboy harus menutup telinganya, itulah Marco Verratti.
Jika anda bertanya, tepatnya lirik apa yang diteriakkan saat itu, jawabannya adalah Siam pronti alla Morte yang berarti, "Kami siap mati" lirik yang menggambarkan secara jelas bagaimana Marco Verratti di lapangan.
Sebelum gelaran Euro 2021, Marco Verratti mengalami masalah pada lututnya, hanya tekad besar yang membuatnya menginjeksi pain killer untuk membuatnya tetap menjadi bagian skuat Roberto Mancini di Euro 2021.
Sekilas, permainan Marco Verratti mirip dengan Mohamed Kallon, gelandang Inter Milan, yang juga merupakan idola dari Marco Verratti.
Euro 2012 adalah satu-satunya turnamen sebelum Euro 2021 di mana Marco Verratti bermain untuk Italia, dan tekadnya membuat Mancini tidak bisa menggantikannya di lini tengah.
Bersama dengan Jorginho dan Insigne, Marco Verratti adalah kunci permainan Mancini, perannya vital dalam transisi Italia.
Namun, tidak mudah bagi Marco Verratti bermain bagi Italia, di era Conte dan Ventura, ia harus beradaptasi.
Mirip dengan kasus Eriksen di Inter Milan, Conte memaksa Marco Verratti menjadi pemain sentral yang menjadi eksekutor peluang.