Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Opsi agar Liga 1 bisa diadakan di Pulau Jawa kembali menyeruak setelah kompetisi sepakbola kasta pertama di Indonesia itu mengalami penundaan.

Liga 1 2021/2022 semula dijadwalkan bergulir pada 9 Juli lalu, namun karena tingginya kasus pandemi Covid-19 khususnya di Jawa-Bali membuat PSSI dan PT LIB diminta pemerintah untuk menunda hingga akhir Juli atau sampai menurutnya kasus penyebaran Covid-19.

Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita kembali menegaskan sangat sulit Liga 1 diadakan di luar Pulau Jawa.

Selain soal fasilitas Stadion yang kurang memadai, jarak antar kota di luar Jawa juga tidak dekat jadi kendala dan juga hal-hal penting lainnya.

“Ya itu sudah kami kaji juga dan tidak mungkin kita laksanakan di luar (Pulau Jawa) karena untuk liga 1 ini minimal kita harus punya 15 -20 Stadion,” kata Hadian saat dihubungi Tribunnews, Rabu (13/7/2021).

“Transportasi juga harus mumpuni karena tidak mungkin pakai jalur udara. Fasilitas perhotelan juga harus banyak, karena kami kan pasti pakai banyak kamar. Fasilitas kesehatan kita juga harus representatif kalau ada apa-apa gimana, jadi paling tepat ya di Pulau Jawa,” jelas Hadian.

“Kemudian teknologi internet untuk mendukung kegiatan juga harus excellent, bukan sekadar pindah tempat tapi juga banyak logistik atau supply yang harus kami lakukan,” sambungnya.

Lebih lanjut, Hadian berharap Liga 1 yang sudah mengalami penundaan hingga akhir Juli tak kembali ditunda lagi – mengikuti kebijakan PPKM yang rencana diperpanjang hingga 20 Agustus 2021.

Baca juga: Petinju DKI Jakarta: Kekuatan Petinju yang Tampil di PON Papua Merata

Menurutnya, hadirnya kompetisi di tengah situasi seperti ini justru akan menjadikan hiburan yang menarik bagi masyarakat Indonesia yang tengah sama-sama melawan pandemi Covid-19.