Erling Haaland, Kebutuhan Chelsea di Lini Depan, Adaptasi Taktik Tuhcel & Arogansi ala Ibrahimovic
Erling Haaland adalah jawaban tepat untuk lini depan Chelsea di bawah arahan Thomas Tuchel, tapi trauma akan Neymar dan Mbappe menjadi pertayaan
Penulis: Gigih
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Chelsea mulai menggeliat di bursa transfer, setelah menjadi juara Liga Champions, mereka bertekad memperbaik skuat.
Chelsea kembali melirik Bundesliga sebagai tujuan, setelah musim lalu mendatangkan sejumlah pemain..
Mulai dari Kai Havertz dengan harga awal 62 juta Pounsterling dari Bayer Leverkusen September lalu membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil.
Ia akhirnya menerima validasi akhir dengan gol kemenangan final Liga Champions melawan Manchester City.
Dan kini The Blues bertekad mendatangkan Erling Haaland dari Borussia Dortmund.
Baca juga: Robert Lewandowski Jadi Buruan Chelsea Berikutnya
Baca juga: Bursa Transfer: Griezmann Masuk Radar MU, Kane Ditukar Sterling, Chelsea Di antara Haaland & Lukaku
Chelsea kemungkinan akan menggelontorkan dana sebesar 75 Juta Poundsterling untuk mendatangkan penyerang asal Norwregia ini.
Tetapi, tidak semua rencana Chelsea berhasil untuk Haaland.
Dortmund tidak memberikan indikasi bahwa mereka siap untuk menjual Haaland dan tidak berkewajiban untuk melakukannya.
Setelah mengamankan tiket Liga Champions Dortmund sudah kehilangan Jadon Sancho yang akan segera diresmikan Manchester United sebagai pemain baru.
Tetapi sejarah mencatat bahwa Roman Abramovich adalah pemilik yang akan berusaha apapun untuk mendapatkan yang ia inginkan.
Apalagi setelah menjadi juara Liga Champions, Abramovich tentu menginginkan trofi lain.
Pelatih Thomas Tuchel juga dikatakan sebagai penggemar berat sang pemain dan pasti akan memainkan perannya dalam perekrutan apapun, seperti yang dilakukan pendahulunya Frank Lampard dengan Havertz.
Agen Haaland, Mino Raiola, menjelaskan keinginannya untuk menjelajahi pasar untuk kliennya dengan cara yang biasanya tidak sopan pada bulan April.
Raiola bepergian secara terbuka ke seluruh Eropa dengan Alf-Inge untuk bertemu dengan beberapa klub elit Eropa.
Tekanan paling parah pada Dortmund untuk menjual Haaland kini bertambah dengan yang dilakukan Raiola.
Dan Chelsea datang sebagai salah satu peminat serius.
Kedatangannya akan membutuhkan Tuchel untuk secara signifikan mengembangkan tim yang baru saja mengangkat Piala Eropa di sepertiga daerah pertahanan lawan.
“Dua atau tiga pemain bisa sangat, sangat bagus,” kata Tuchel dikutip dari The Athletic.
“Adalah hal yang konstan untuk tidak pernah menyangkal perubahan; bahwa Anda selalu membawa energi baru, orang-orang baru,
Pertanyaannya, apakah Haaaland benar-benar dibutuhkan Chelsea?
Chelsea telah menjadi tim yang mendambakan nomor 9 di lini depan.
Sejak Diego Costa menolak untuk kembali, Tuchel juga memutuskan Tammy Abraham bukan bagian dari rencananya.
Dan Giroud sudah memutuskan mencari tantangan lain di AC Milan.
Haaland adalah nomor 9 sejati, Ia mengemas 41 gol yang menakjubkan dalam 41 penampilan untuk Dortmund di semua kompetisi musim lalu.
Profil statistiknya terlihat seperti Cristiano Ronaldo yang baru saja berkarier dengan usia yang baru 20 tahun.
Dortmund membutuhkan Haaland untuk menyusun serangan, kemampuannya menguasai bola adalah salah satu yang terbaik di Jerman.
Ia memberi ruang kepada dua pemain sayap, atau menjadi eksekutor akhir dari serangan Dortmund.
Menariknya, meskipun tingginya 190 sentimeter, ia jarang mencetak gol di udara.
Ini tidak lepas dari taktik Dortmund, yang lebih mengandalkan akselerasi dan bola pendek cepat.
Dengan asumsi bahwa Tuchel tetap dengan sistem 3-4-2-1 musim ini atau 4-3-3, Haaland perlu menyesuaikan permainannya untuk melakukan semua tugas Nomor 9 Chelsea.
Baca juga: Jago Urusan Tikung-menikung, Chelsea Siap Serobot Raphael Varane dari Manchester United
Semua penyerang Tuchel bekerja sangat keras untuk menguasai bola, namun Timo Werner hingga Giroud masih belum bisa menjadi eksekutor setajam Haaland.
Yang menimbulkan pertanyaan lain: Apakah Haaland bisa menjadi murid yang baik dari Tuchel?
Semua pencetak gol elit dapat mengandalkan kepercayaan diri yang tak tergoyahkan, tetapi ada arogansi yang bisa memengaruhi pertandingan di level tertinggi sesering yang dilakukan Haaland di usia yang begitu muda.
Haaland sangat berambisi semirip mungkin dengan idolanya, Zlatan Ibrahimovic.
Bahkan beberapa kali Haaland sangat mengimpresi Ibrahimovic dalam berbagai wawancara.
Dan Tuchel punya kenangan buruk dengan pemain yang tidak bisa diatur ketika di PSG.
Neymar dan Kylian Mbappe tidak pernah benar-benar mendengarkan Tuchel dalam 18 bulannya di Paris Saint-Germain.
Alih-alih mengharuskan Tuchel untuk menyesuaikan metodenya dengan mereka, dan, sebagai hasilnya, PSG tidak pernah tampil cukup kohesif atau koheren secara taktik seperti yang dilakukan Chelsea musim lalu di musim lalu.
Sedangkan Haaland selalu tampil sebagai sosok yang populer dengan rekan satu timnya mirip dengan Neymar atau Mbappe/
Pemain yang berdedikasi dan rajin seperti dia umumnya menikmati kesempatan untuk bekerja dengan dan belajar dari pikiran sepakbola paling cerdas.
Fakta bahwa Tuchel adalah penggemar beratnya juga menunjukkan bahwa dia tidak mengantisipasi masalah ini.
Selain itu Haaland dikabarkan meminta gaji sebesar 600 ribu Poudsterling per pekan.
Angka itu adalah 3 kali gaji pemain termahal Chelsea, N'golo Kante dengan 290 ribu Poundsterling.
Namun, sebesar apapun gaji Haaland, tentu bukan masalah bagi Abramovich, dan Tuchel sangat mengharapkan sang pemain bergabung.
Dan Haaland mungkin tertarik berseragam The Blues, namun sekali lagi, keputusan ada di pihak Borussia Dortmund.
(Tribunnews.com/Gigih)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.