Moneyball, Kebijakan Liverpool di Bursa Transfer, Kunci Juara Liga Inggris dan Liga Champions
Moneyball ala Michael Edwards dan John W. Henry adalah kunci Liverpool di bursa transfer dan meraih gelar juara Liga Inggris dan Liga Champions
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Selain itu ada Glen Johnson, Lassana Diarra, Asmir Begovic sebagai pemain yang dianggap tidak layak bermain di Liga Inggris.
Dan Klopp memiliki statistik bukan hanya kemenangan, tapi bagaimana menuju kemenangan itu menjadi lebih penting.
Di Dortmund ia punya penguasaan bola, umpan berhasil, Expected Goals bahkan penciptaan peluang per 15 menit yang lebih baik diantara dua kandidat lainnya.
Baca juga: Bukan Lagi Pemain Barcelona, Nama dan Data Lionel Messi Dihapus dari Laman LaLiga Spanyol
Jadilah Klopp pelatih Liverpool.
Michael Edwards sejatinya sudah bersama Liverpool sejak era Damian Comolli, namun semua transfernya justru berakhir bencana.
Mulai dari Joe Allen, Ricky Lambert, Mario Balotelli, Christian Benteke, Lazar Markovic hingga Fabio Borini adalah contohnya.
Satu-satunya transfer yang berhasil adalah Roberto Firmino dari TSG Hoffenheim.
Ketika Michael Edwards menjadi direktur olahraga Liverpool, ia bekerjasama dengan apik bersama Klopp.
Moneyball dimulai di Liverpool.
Mohamed Salah didatangkan dari AS Roma, ini sempat memancing polemik, pasalnya, Klopp menginginkan Julian Brandt dari Bayer Leverkusen.
Setelahnya Klopp memilih menyerahkan urusan transfer kepada Edwards, gerak cepat langsung dilakukan.
Liverpool mendatangkan Sadio Mane, Gini Wijnaldum, Andy Robertson yang kemudian menjadi kunci juara Liga Champions dan Liga Inggris untuk Liverpool.
Michael Edwards punya perhitungan sangat teliti, ia membagi pemain jadi 4 katergori.
Kategori A sampai D, merupakan cara Edwards membagi pemain, dari yang paling mungkin direkrut (A) hingga yang batal direkrut (D), dan sekali lagi semua dihitung secara statistik.