Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Dua Pemain Persis Solo Mulai Susun Program Jika Gantung Sepatu, Kini Miliki Lisensi Pelatih C AFC

Alberto Goncalves dan Sandi Sute sudah memikirkan betul apa yang akan dilakukannya setelah pensiun sebagai pemain si kulit bundar.

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Dua Pemain Persis Solo Mulai Susun Program Jika Gantung Sepatu, Kini Miliki Lisensi Pelatih C AFC
instagram @sandi.sute21
Sandi Sute bersama Kaesang Pangarep selaku pemegang saham tertinggi Persis Solo 

TRIBUNNEWS.COM - Dua pemain milik Persis Solo nampak mulai menyusun program rencana masa depannya jika memutuskan gantung sepatu.

Pemain tersebut berposisi penyerang yakni Alberto Goncalves dan gelandang Sandi Darma Sute.

Alberto Goncalves dan Sandi Sute sudah memikirkan betul apa yang akan dilakukannya setelah pensiun sebagai pemain si kulit bundar.

Keduanya kedapatan saat ini telah memiliki lisensi kepelatihan C AFC.

Aksi Beto Gonvalces bersama Persis Solo saat mengalahkan UNSA ASMI dengan skor 3-0.
Aksi Beto Goncalves bersama Persis Solo saat mengalahkan UNSA ASMI dengan skor 3-0. (Dok: Persis Solo)

Baca juga: Abduh Bahas Mewahnya Skuat Persis Solo di Liga 2, Materi Berpengalaman & Pemain Muda Bertalenta

Baca juga: Liga 2: Daftar Lengkap Sponsor Persis Solo, Kaesang Pangarep hingga Erick Thohir Ikut Andil

Beto, nama sapaannya, lebih dahulu mendapatkan lisensi C AFC dibandingkan rekannya Sandi Sute.

Sertifikat lisensi C AFC sempat diunggah Beto, sapaan akrabnya, di Instastory akun Instagram pribadinya pada 16 Juli 2021 lalu.

Ia mendapatkan lisensi C AFC setelah mengikuti kursus kepelatihan di Jakarta pada November 2020 lalu.

BERITA TERKAIT

Kursus kepelatihan itu diikutinya selama lebih kurang 15 hari di Jakarta.

Menariknya, ada satu orang yang mendorong Beto untuk mengambil kursus kepelatihan.

Ialah bek Persija Jakarta, Otavio Dutra.

"Saya mulai (kursus kepelatihan) mulai tahun kemarin, tahun 2020, saya ambil lisensi C," kata Beto kepada TribunSolo.com.

"(Sosok) yang mendorong saya ikut kursus kepelatihan, (ialah) Otavia Dutra. Dia sudah WNI, sudah merasa senang tinggal di Indonesia," ungkap dia.

"(Dia bilang) pikir ke depan, mau jadi pelatih. Dia yang dorong jadi pelatih ( di masa depan)," tambahnya.

Penyerang berusia 40 tahun tersebut tak menampik bahwa rencananya ke depan setelah gantung sepatu tetap berkecimpung di dunia si kulit bundar.

"Memang sudah pikir ke depan, nanti kalau selesai main bola, bisa jadi asisten, bisa jadi pelatih, ini sudah mulai persiapan," ucapnya.

Heri Susanto dan Sandi Sute
Heri Susanto dan Sandi Sute (Dok: Persis Solo)

Baca juga: PSMS Medan Tuntut PSSI dan PT LIB Jelaskan Nasib Liga 2 2021, Termasuk Regulasi Gaji Pemain

Baca juga: Kompetisi Liga 2 2021 Belum Jelas, Sriwijaya FC Berencana Kumpulkan Pemain Awal Agustus

Sementara itu kompatriotnya Sandi Sute hanya selisih satu bulan dari Beto saat datang ke Jakarta untuk menjalani kursus kepelatihan.

Eks gelandang Persija Jakarta itu mengikuti kursus kepelatihan di Jakarta medio Desember 2020 atau sebelum bergabung dengan Persis Solo.

Sertifikat lisensinya ditandatangani Ketua PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.

"Saya ikut kursus di Jakarta kemarin (Desember 2020), waktunya itu sekitar 2 minggu. Alhamdulillah, saya dapat lisensi C AFC," ujar Sandi.

Beda halnya dengan Beto yang ikut kursus kepelatihan karena dorongan Otavio Dutra.

Untuk Sandi mengaku hal ini ia lakukan sebagai pengisi aktivitas selama tidak adanya kompetisi akibat pandemi Covid-19 di Indonesia.

Skuad Persis Solo berdiskusi menjelang laga uji coba kontra Bali United di Stadion Manahan, Solo, Rabu (16/6/2021).
Skuad Persis Solo berdiskusi menjelang laga uji coba kontra Bali United di Stadion Manahan, Solo, Rabu (16/6/2021). (PERSISSOLO.ID)

Selain itu, lisensi C AFC yang didapatkannya bisa menjadi bekal setelah Sandi memutuskan gantung sepatu.

"Jadi, saya berinisiatif ikut kepelatihan daripada cuma di rumah saja, mending saya gunakan waktu untuj hal yang lebih baik," kata dia.

"Jadi di umur saya sekarang, 28 tahun, saya sudah bisa menambah pengalaman lagi serta untuk jaminan masa tua saya," ucap Sandi.

Gelandang yang pernah berseragam Borneo FC tersebut menambahkan bahwa lisensi C AFC ini dapat digunakannya apabila diminta melatih Sekolah Sepak Bola (SSB) saat dirinya pulang ke kampung halaman.

Dengan lisensi itu, dirinya berhasrat mengembangkan iklim sepak bola di kampung halamannya, Palu, Sulawesi Tengah.

"Kalau untuk melatih (klub profesional) saya belum pernah, paling cuma melatih di kampung saja," ungkapnya.

Berita terkait Liga 2 lainnya

(Tribunnews.com/Ipunk) (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas