Mateo Kovacic, Raja Lini Tengah Chelsea, Adaptasi Cepat dari Inter Milan & Double Six Milik Tuchel
Matteo Kovacic yang jadi raja di lini tengah Chelsea, adaptasi cepat taktik Thomas Tuchel
Penulis: Gigih
![Mateo Kovacic, Raja Lini Tengah Chelsea, Adaptasi Cepat dari Inter Milan & Double Six Milik Tuchel](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gelandang-chelsea-asal-kroasia-mateo-kovacic-melewati-pemain-villarreal.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Romelu Lukaku mencuri segala pujian untuk kemenangan Chelsea atas Arsenal di Liga Inggris.
Atau Reece James yang memberikan satu gol dan satu asis untuk mengunci kemenangan atas rival sekota mereka dengan skor 0-2.
Ditambah performa gemilan Edouard Mendy di bawah mistar yang membuat Chelsea perawan sepanjang 90 menit.
Tetapi, tidak ada yang mengingat kerja keras dari sosok Mateo Kovacic yang tampil luar biasa di lini tengah Chelsea.
![Mateo Kovacic, gelandang andalan Chelsea](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mateo-kovacic-gelandang-andalan-chelsea.jpg)
Baca juga: Bursa Transfer, Ternyata Ada Permintaan Gila dari Agen Haaland yang Bikin Chelsea Pilih Lukaku
Baca juga: Update Transfer Chelsea, Kurt Zouma ke West Ham, Jules Kounde Mendekat, Kini Bidik Luis Diaz?
Ia seolah menjadi raja di pertandingan tersebut, mengatur bola dan arah pertandingan, sehingga membuat Arsenal hanya bisa mengandalkan serangan spontan untuk mencuri peluang.
Kovacic sangat tenang, tidak gegabah dan seolah siap untuk pertandingan apapun yang dihadapinya.
Mateo Kovacic memang pemain dengan DNA juara, mentalitasnya terasah sejak muda, maka tidak heran Inter Milan dan Real Madrid sudah pernah diperkuatnya di usia yang belum genap 25 tahun.
Kovacic adalah pemimpin dengan karakter unik, ia sangat pendiam di lapangan, permainannya juga bersih dan jarang bergesekan dengan pemain lawan.
Andrea Stramaccioni, pelatih Inter dari Maret 2012 hingga Mei 2013, masih ingat saat pertama kali melihat Kovacic.
“Marco Branca (mantan direktur olahraga Inter) sedang mempertimbangkan tawaran untuk Sime Vrsaljko dari Dinamo Zagreb dan dia meminta pendapat saya,” katanya kepada The Athletic.
"Saya menontonnya dalam pertandingan Liga Champions melawan Paris Saint-Germain tetapi setelah pertandingan ini, yang dimenangkan PSG 4-0, saya kembali ke direktur olahraga saya jatuh cinta dengan pemain lain ..."
Bahkan dalam kekalahan telak, Kovacic terlalu bagus untuk diabaikan.
“Dia baru berusia 18 tahun,” Stramaccioni menambahkan, “tetapi sejak tanggal itu, saya mendorong presiden saya, Massimo Moratti, untuk mempercayai saya dan,
"pada Januari (2013), Mateo menandatangani kontrak dengan kami. Dia memiliki keterampilan alami dengan bola.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.