Keuntungan AC Milan Masuk Grup Neraka Liga Champions - Korek Kelemahan Lawan dari Ibra hingga Theo
AC Milan memanfaatkan deretan pemainnya untuk mengorek titik lemah permainan lawan guna bisa keluar dari grup neraka Liga Champions
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Tergabungnya AC Milan di grup neraka Liga Champions 2021/2022 ternyata ada sisi positif yang terselip.
AC Milan mengantongi keuntungan berada di Grup B Liga Champions bersama Liverpool, Atletico Madrid dan FC Porto.
Undian fase grup Liga Champions musim 2021/2022 telah berlangsung di Instanbul, Turki, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Lima Fakta AC Milan di Grup Neraka Liga Champions - Memori Pahit Manis Rossoneri Jumpa The Reds
Baca juga: Sorotan Hasil Drawing UCL - Gabung AC Milan & Atletico, Jurgen Klopp Ketawakan Nasib Liverpool
Satu di antara yang menarik adalah Grup B, di mana AC Milan langsung mendapatkan lawan berat setelah absen tujuh tahun dari kompetisi elite antarklub di benua biru.
Dibandingkan AC Milan, baik Porto, Liverpool maupun Atletico Madrid memiliki pengalaman lebih banyak di Liga Champions dalam satu dekade terakhir.
Namun tidak bisa dipungkiri kembali bahwa Il Diavolo Rosso merupakan klub kedua tersukses di Liga Champions setelah Real Madrid.
AC Milan menjadi klub kedua terbanyak yang mengoleksi trofi Liga Champions, yakni tujuh kali.
Lantas apa yang menjadi keuntungan AC Milan berada di grup neraka Liga Champions?
Jawabannya ialah Rossoneri dapat mengorek titik lemah setiap lawannya dari pemain-pemainnya.
1. Liverpool
Liverpool jelas bukan lawan yang baru bagi AC Milan di pentas Liga Champions.
Pasalnya, kedua tim pernah bertemu sebanyak dua kali di partai final Liga Champions. Tepatnya pada musim 2005 dan 2007.
Rossoneri dapat memanfaatkan seorang Fikayo Tomori untuk mengorek bagaimana titik lemah dari permainan The Reds.
Bukan menjadi rahasia lagi jika Tomori adalah bekas pemain Chelsea, di mana ia terbiasa menghadapi ketatnya pertandingan Liga Inggris melawan The Reds di era ini.
Selain nama Zlatan Ibrahimovic juga bisa memberikan bocoran, mengingat King Zlatan pernah menjadi bagian Manchester United.
Setan Merah merupakan rival abadi dari The Reds di Premier League
Atletico Madrid merupakan lawan terakhir yang bentrok dengan AC Milan di Liga Champions.
Tepatnya Maret 2014, Rossoneri keok di kaki Los Rojiblancos lewat skor 2-1.
Namun AC Milan bisa mengorek bagaimana kelemahan Los Rojiblancos dari pemain yang pernah merumput di LaLiga.
Sebut saja Theo Hernandez, Brahim Diaz dan Simon Kjaer.
Theo Hernandez dan Brahim Diaz yang pernah membela Real Madrid sedikit banyak mengetahui bagaimana peta kekuatan tim sekota El Real itu.
Sedangkan Kjaer sendiri pernah menjadi bagian dari Sevilla.
3. FC Porto
Raksasa Liga Portugal juga pernah menjadi lawan AC Milan di kompetisi Eropa.
Berdasarkan data dari laman resmi AC Milan, Rossoneri bersua dengan The Dragon sebanyak sembilan kali, Di mana empat kemenangan menjadi milik Il Diavolo Rosso.
Di sisi lain, untuk mengintip bagaimana kekuatan Jesus Corona dkk, Rossoneri bisa menggali informasi dari Rafael Leao.
Pemain asal Portugal tersebut besar di Sporting Lisbon, yang merupakan saingan dari FC Porto.
Pembagian Grup
Grup A
- Manchester City
- Paris Saint-Germain (PSG)
- RB Leipzig
- Club Brugge
Grup B
- Atletico Madrid
- Liverpool
- Porto
- AC Milan
Grup C
- Sporting Lisbon
- Borussia Dortmund
- Ajax Amsterdam
- Besiktas
Grup D
- Inter Milan
- Real Madrid
- Shahktar Donetsk
- FC Sheriff
Grup E
- Bayern Munchen
- Barcelona
- Benfica
- Dynamo Kiev
Grup F
- Villarreal
- Manchester United
- Atalanta
- FC Young Boys
Grup G
- Lille
- Sevilla
- FC Salzburg
- Wolfsburg
Grup H
- Chelsea
- Juventus
- Zenit St. Petersbourg
- Malmo
(Tribunnews.com/Giri)