Drama Barcelona Bagian Kedua: Sandiwara Panas ala Ronald Koeman dan Joan Laporta
Barcelona tengah diliputi suasana panas yang disebabkan oleh Ronald Koeman dan Joan Laporta yang saling perang kata-kata
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Era baru Barcelona tanpa Lionel Messi dimulai dengan cukup menyakitkan.
Barcelona harus takluk dari musuh yang cukup familiar bagi mereka, yakni Bayern Munchen.
Blaugrana harus menyerah dengan skor telak 0-3 pada pekan perdana Liga Champions, Rabu (15/9/2021) dini hari.
Baca juga: Barcelona vs Munchen - Blaugrana Mandul & Digdaya Die Roten, Ronald Koeman Bukan Thomas Tuchel
Kekalahan seakan menambah panas suasana yang ada di ruang lingkup El Barca.
Drama di tanah Catalan rupanya tak surut pasca hengkangnya Lionel Messi ke PSG.
Kini, alur cerita sandiwara tersebut memiliki pemeran utama anyar.
Pelatih Ronald Koeman dan Presiden klub, Joan Laporta yang menjadi lakon.
Baca juga: Fakta Menarik Bayern Munchen Lumat Barcelona - Hobi Thomas Muller dan Kedigdayaan The Bavarian
Keduanya sama-sama keras kepala dan tak segan untuk 'membuka mulut' di depan media.
Hubungan panas dingin antara Koeman dan Laporta diperparah dengan komentar antarkeduanya.
Pelatih asal Belanda itu bahkan tak segan menjuluki sang Presiden sebagai orang yang terlalu banyak bicara.
Tak cuma itu, eks pelatih Everton itu mengklaim masa depan Blaugrana menjadi lebih baik karena dirinyalah yang bertugas sebagai pelatih.
Komentar itu terucap setelah Koeman mengaku hubungannya dengan Laporta 'mulai membaik'.
"Hubungan saya dengan Joan Laporta meulai membaik," ungkap Koeman dikutip dari Football Espana.
"Tapi pekan lalu, ada sesuatu yang seharusnya tak terjadi."
"Dia (Laporta) mengatakan manajer tak memiliki kekuatan penuh."
"Dia terlalu banyak bicara. Klub ini memiliki masa depan karena saya ada di sini," sambungnya.
Komentar yang memekakkan telinga itu akhirnya sampai juga ke pihak Laporta.
Sang Presiden memang tak bereaksi langsung terkait apa yang dikatan Koeman.
Namun, tindakan itu tak menghambat salah seorang orang dekat Laporta mengemukakan opininya.
Orang tersebut adalah Lluis Carrasco.
Untuk diketahui, Lluis Carrasco adalah tangan kanan Laporta saat berkampanya mencalonkan diri sebagai presiden klub.
Menurutnya, komentar yang dibuat Koeman hanya akan merusak dirinya sendiri.
Ia sekaligus membela Laporta yang menjadi sasaran amuk sang meneer.
Di matanya, penunjukan Koeman sebagai pelatih Barcelona bukanlah pilihan terbaik.
Tetapi, Laporta mau menahan diri untuk tak terlibat di ranah seorang manajer.
Akan tetapi, sang Presiden juga tak ragu untuk mengambil tindakan yang diperlukan demi kemajuan klub.
"Koeman hanya akan merusak dirinya sendiri," ujar Lluis Carrasco dikutip dari The Hard Tackle.
"Laporta menahannya di sini dan membayar semua itu dengan masalah yang akhir-akhir muncul."
"Laporta memang membuat kesalahan, tetapi dia tahu seberapa jauh ia bisa melaju."
"Jika Anda menghindar, maka Anda akan celaka, Lihatlah kasus Ilaix," lanjutnya.
Lluis Carrasco turut menyinggung hengkangnya pemain muda El Barca, Ilaix Moriba dari Camp Nou.
Ia menganggap hengkangnya pemain berusia 18 tahun itu adalah kesalahan Ronald Koeman.
Kini, Moriba memulai lembaran baru bersama klub Liga Jerman, RB Leipzig.
Hubungan panas dingin Koeman dan Laporta bisa membahayakan kepentingan Barcelona yang haus akan prestasi.
Keduanya perlu segera mencari solusi untuk kepentingan yang lebih besar.
(Tribunnews.com/Guruh)