Franck Kessie, Sang Presiden AC Milan, Idaman Conte, Ambisi Gazidis & Mimpi ke Manchester United
Franck Kessie pemain andalan AC Milan musim ini, pemain impian Antonio Conte dan berselisih dengan Stefano Pioli, mimpinya membela Manchester United
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Massimo Drago, benar-benar tidak mengetahui kabar adanya peminjaman pemain dari Atalanta yang akan bergabung pada awal musim.
Drago, saat itu memang meminta satu pemain untuk Cesena di posisi striker, yang mengejutkan, jajaran Manajemen justru meminjam pemain belakang dari tim asal Bergamo tersebut.
Yang menarik, Drago saat itu tidak punya pilihan, sang pemain pinjaman di posisikan untuk sebagai penyerang dalam beberapa laga uji coba.
Justru karena eksperiman Massimo Drago, pemain tersebut akhirnya punya daya serang dan bertahan sama baiknya.
Dan Franck Kessie, mendapatkan berkahnya, ia kini menjadi pemain dengan kemampuan menyerang dan bertahan sama baiknya untuk AC Milan.
Baca juga: Manchester City vs Southampton: Ferran Torres Dijagokan Mencetak Gol Lewat Sundulan, Ini Alasannya
Baca juga: Membayangkan Manchester United Pakai Formasi Juara 3-5-2 Ala Antonio Conte
Franck Kessie, merupakan produk akademi Stella Club d'Adjamé di Pantai Gading, namanya sudah menjadi incaran tim besar sejak usia 17 tahun.
Penampilan apiknya di Piala Dunia U-17 pada tahun 2013,membuat sederet tim besar mengantri mendapatkan tanda tangannya, mulai dari Juventus yang saat itu diasuh Antionio Conte.
Ada kejadian unik di Piala Dunia U-17, ketika itu Maroko yang menghadapi Pantai Gading, mengklaim usia Kessie bukanlah 16 melainkan 22 tahun, yang kemudian dimentahkan oleh FIFA.
Tetapi yang sukses mendaratkan Kessie justru Atalanta, pengaruh Edy Reja membuat Kessie yakin bisa berkembang di Atalanta.
Hasilnya tepat, mendarat di Atalanta pada musim 2014/2015, ia dipinjamkan ke Cesena dan berkembang apik di Serie-B.
Ketika di Cesena, ia dikaitkan dengan sejumlah gelandang elegan papan atas mulai dari Marcel Desailly hingga Gennaro Gattuso.
"Perubahan posisinya mengingatkan saya pada Desailly pertama yang memulai sebagai bek tengah dan kemudian memantapkan dirinya sebagai gelandan," ujar Massimo Drago di laman Gianluca di Marzio.
"Tapi dia lebih fleksibel daripada Marcel karena dia mencakup lebih banyak peran.
"Dia adalah seseorang yang tidak berubah bermain di depan 15 orang atau 90.000: dia selalu penuh detriminasi,