Performa Martin Odegaard di Arsenal, Pemain Paling Spesial bagi Arteta
Formasi 4-2-3-1 yang jadi andalan Arteta, butuh seorang pemain yang mampu menguasai ruang antar lini, dan pemain tersebut adalah Odegaard.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Arsenal akan melakoni laga melawan Tottenham Hotpurs dalam pekan keenam Liga Inggria 2021/2022.
Laga bertajuk derby London itu akan digelar pada Minggu (26/9/2021) malam di Emirates Stadium.
Jelang laga tersebut, Arsenal sedang berada dalam tren positif, dari tiga laga terakhir, Arsenal mampu meraih tiga kemenangan dengan catatan clean sheet.
Aliran bola lini tengah The Gunners juga lebih cair dengan moncernya penampilan Martin Odegaard di lini tengah Arsenal.
Baca juga: Performa David De Gea di Manchester United, Peran Ferguson & Ronaldo, Bersaing dengan Dean Henderson
Baca juga: Prediksi Skor Arsenal vs Spurs di Liga Inggris, Misi Ganda Mikel Arteta Tatap Derbi London
Hadirnya Odegaard juga mampu membuat The Gunners banyak menciptakan peluang berbahaya.
Serangan-serangan Arsenal yang melempem di dua laga awal Liga Inggris, sudah terlihat kembali agresif di laga setelahnya.
dari dua pertandingan terakhir The Gunners di Liga Inggris, tim asuhan Arteta mampu menciptakan 31 tembakan dengan 12 on target.
Arsenal juga mencatatkan xG 6.1 dengan torehan 2 gol, pekerjaan rumah Arsenal memang pada penyelesaian akhir, itu adalah tugas para pemain depan The Gunners yang diisi oleh Aubameyang ataupun Lacazzete.
Namun, cairnya aliran serangan Arsenal yang dipimpin oleh Odegaard, dapat menjadi modal The Gunners untuk meraih hasil positif melawan Tottenham Hotpurs dan di laga-laga selanjutnya.
Kemampuam Odegaard tak hanya soal menciptakan peluang ataupun memperlancar serangan Arsenal.
Baca juga: 4 Alasan Liverpool Ngotot Boyong Jarrod Bowen dari West Ham
Baca juga: Sambi Lokonga, N Golo Kante-nya Arsenal, Kartu As Arteta Hentikan Harry Kane
Pemain asal Norwegia tersebut juga memiliki akurasi tendangan yang sangat baik.
Gol Free kicknya saat The Gunners mengalahkan Burnley adalah bukti nyata.
Ia juga menjadi pemain utama Arsenal untuk mengambil bola set piece dan corner kick.
hal lainnya yang membuat pemain berusia 23 tahun spesial adalah kemampuannya yang dapat bermain di beberapa posisi di area sentral.
Kelebihan ini sudah pernah dimanfaatkan Mikel Arteta di musim lalu. Odegaard bisa dipasang sendirian sebagai playmaker.
Ia juga bisa bermain berdampingan dengan Emile Smith Rowe sebagai gelandang serang atau bermain sebagai gelandang tengah bersama Lokonga, ataupun Thomas Partey.
Itu bisa dilihat dari peran Odegaard di dua laga terakhir Arsenal.
Saat The Gunners meraih kemenangan atas Norwich, ia dipasang menjadi pemain nomor 10, disokong oleh Lokonga dan Maitland-Niles.
Lalu di laga selanjutnya, Odegaard dipasang menjadi pemain nomor 8 bersama Thomas Partey, dan yang berada di depannya adalah Emile Smith Rowe.
Di dua laga tersebut, ia selalu tampil full time dan mampu menjadi jendral di lapangan tengah sekaligus seorang playmaker bagi The Gunners dengan sama baiknya.
Odegaard memiliki kecocokan terhadap skema taktik Mikel Arteta.
Formasi 4-2-3-1 yang jadi andalan Arteta, butuh seorang playmaker yang mampu menguasai ruang antar lini guna memperlancar aliran bola dalam fase menyerang The Gunners.
Progresi serangan yang diterapkan Mikel Arteta kerap dimulai dari lini belakang, dengan mengutamakan ball possesion.
Itu membuat Arteta membutuhkan sosok gelandang yang dapat mengontrol bola dengan baik dan memiliki kualitias passing yang mumpuni, sehingga dapat menjadi penghubung dari lini bertahan ke lini serang.
Akurasi passing Odegaard per pertandingan bersama The Gunners musim ini mencapai 35.3 (86%).
Itu menjadi yang tertinggi dari gelandang Arsenal lainnya.
Kelebihan Odegaard yang tak dimiliki gelandang The Gunners lainnya adalah kemampuannya menemukan ruang di lini tengah dan pertahanan lawan.
Odegaard juga mempunyai kemampuan teknis untuk mengirim umpan terobosan dengan bola chip, teknik tersebut dapat membuka ruang sempit yang ada di pertahanan lawan.
Kemampuannya tersebut sangat membantu para penyerang Arsenal, khususnya ketika sudah berada di area sepertiga akhir lawan.
Itu juga menjadi salah satu alasan mengapa sejak adanya Odegaard, Arsenal mampu menciptakan peluang yang lebih banyak.
Kemudian, Odegaard juga bisa bermain dengan bagus saat dirinya berada dalam tekanan.
Pengambilan keputusannya dalam berlari dan kepekaan posisinya berada di level yang tinggi.
Dengan kemampuan seperti itu, membuat Odegaard tak ingin main-main bersama Arsenal, ia memiliki tujuan untuk membawa The Gunners berada di posisi yang seharusnya.
"Tujuan saya untuk membawa tim ke papan klasemen liga dan berjuang untuk berada di kompetisi Eropa," kata Odegaard dilansir BT Sport.
"Untuk musim ini jelas bahwa kami ingin kembali ke kompetisi Eropa, itu penting bagi kami, para pemain, pelatih dan para fans Arsenal,"
"Kemudian semoga berjalannya waktu, kami dapat memenangkan trofi Liga Champions dan mudah-mudahan memenangkan Liga Inggris dalam beberapa tahun ke depan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)