Habis Fernando Torres Terbitlah Ferran Torres, Striker Cemerlang Masa Depan Spanyol
Kini, Ferran Torres hadir sebagai striker muda gemilang yang memiliki masa depan cerah di lini depan La Furia Roja.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Ferran Torres menjadi pahlawan kemenangan Timnas Spanyol kala berjumpa Timnas Italia dalam semi final UEFA Nations League 2021.
Di laga yang digelar di San Siro, Milan tersebut, Spanyol berhasil mempecundangi Italia dengan skor dua gol tanpa balas, semua gol tersebut diboyong oleh Ferran Torres.
Pujian pun diamalatkan kepada Ferran Torres oleh banyak pengamat dan mantan pemain sepak bola, salah satunya mantan pemain Timnas Belanda, Van Bronckhorst.
"Performa hebat dan dua golnya (Ferran) menentukan pertandingan," Kata Van Bronckhorst dilansir UEFA.
"Dia memainkan peran sebagai striker dengan baik setelah banyak yang mengatakan Spanyol tidak memiliki penyerang sejati dalam skuad," Lanjutnya.
Baca juga: Dua Gol Ferran Torres Hentikan Rekor Italia 37 Laga Tak Terkalahkan, Mancini Kesal Sama Fan AC Milan
Baca juga: Menilik Kemampuan Pau Torres, Target Transfer Chelsea, Pengganti Pique di Timnas Spanyol
Jika dibandingkan dengan pemain muda lainnya, nama Ferran Torres memang tidaklah setenar Erling Haaland yang telah mencetak gelontoran gol untuk Borussia Dortmund dari musim ke musim.
Ia juga tak sefonemenal Dusan Vlahovic yang tengah gencar menjadi incaran klub elit eropa.
Namun, soal performa dan talenta, pemain berusia 21 tahun tersebut tak boleh dipandang sebelah mata, ia bisa saja menjadi David Villa atau Fernando Torres baru di masa depan.
Ferran Torres sejak berusia 6 tahun telah bermain untuk akademi Valencia, ia pun menjadi pemain paling bertalenta dibanding anak-anak seusianya.
Tanpa kesulitan, Ferran terus berkembang dengan selalu masuk ke tim kalangan umur Valencia dari U-8 hingga U-17.
Ferran bahkan hanya membutuhkan 12 pertandingan di Tim B untuk menarik perhatian Marcelino, pelatih Valencia saat itu.
Torres akhirnya bisa merasakan kasta tertinggi kompetisi sepakbola di Spanyol saat musim 2017/2018.
Walau begitu, pada musim tersebut ia tak benar-benar menjadi pemain yang merumput secara reguler di Liga Spanyol, ia lebih banyak datang dari bangku cadangan.
Di musim selanjutnya, barulah Ferran menjadi sosok penting untuk skuat utama Valencia, ia bermain reguler dan menjadi andalan di sisi sayap serangan tim berjuluk Valencianistas tersebut.
Bersama Valencia, Ferran sukses mencatatkan 44 penampilan di semua kompetisi.
Sebagai seorang pemain yang beroperasi di sayap, ia berhasil mencetak 6 assist untuk Valencia.
Urusan mencetak gol, Ferran juga lihai menjebol gawang lawan dengan torehan 8 gol.
Berkat penampilannya bersama Valencia yang begitu mentereng, tim kaya raya Manchester City pun berani menebusnya dengan harga mahal.
Dana sejumlah 23 juta euro atau sekitar Rp 390 miliar dikeluarkan City untuk membawa Ferran ke Etihad.
Dan dari situlah karir cemerlang Ferran Torres dimulai.
Keserbabisaan menjadi salah satu kunci Ferran untuk membawanya ke tim reguler The Citizens.
Karena Guardiola bukan tipe pelatih yang terpatok kepada posisi, melainkan pada sebuah peran.
Itulah kenapa dia lebih membutuhkan pemain yang bisa menyerap apa yang dia mau, daripada sekadar mumpuni di satu posisi, dan Ferran Torres, adalah orangnya.
Kehadiran Ferran Torres pula yang membuat Guardiola tak terlalu memusingkan perginya Aguero ke Barcelona dan gagalnya City merekrut kapten Timnas Inggris, Harry Kane.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Mungkin kami membeli striker, mungkin tidak,"
"Kami memiliki seorang pemain (Torres), dia masih muda. Dia merupakan transfer yang jitu. Saya bisa memasangnya di kiri, kanan, atau sebagai striker,” kata Guardiola dilansir BT Sport.
Dilansir Whoscored, Ferran Torres telah bermain di 7 posisi berbeda di musim lalu dan musim ini.
Dari gelandang tengah, winger kiri, dan kanan, sampai penyerang tengah.
Dan dari semua posisi yang ia perankan, pemain kelahiran 29 Februari 2000 itu sukses menyumbangkan gol.
Sebanyak 10 gol dibuatnya saat turun sebagai penyerang kanan dan gelandang kanan.
Sedangkan sebagai striker, ia sukses menggelontorkan 6 gol. Sebagai catatan, ia berperan sebagai ujung tombak saat akhir musim lalu dan awal musim ini.
Itu baru di Manchester City, catatannya untuk Timnas Spanyol lebih mentereng lagi.
Dari 14 pertandingan yang ia jalani bersama La Furia Roja, pemain berpostur 184 cm tersebut telah menyumbangkan 12 gol.
Perannya sebagai ujung tombak benar-benar dibutuhkan untuk Timnas Spanyol menjebol gawang lawan.
Ia selalu mampu menjawab kepercayaan Enrique jika diberi kepercayaan.
Jika Morata dimainkan, secara otomatis Ferran akan digeser lebih kesamping, meski begitu, kontribusinya juga tetap moncer.
Di Piala Euro lalu, Ferran yang bermain sebagai penyerang sayap, suskes menyumbang 3 biji gol untuk Timnas Spanyol.
Namun, kejeniusan Guardiola menaruh Ferran Torres sebagai penyerang tengah nampaknya akan diikuti oleh Enrique.
Ferran memang lebih berbahaya jika diberi peran sebagai striker, dua golnya ke gawang Italia adalah buktinya.
Satu sontekan berkelas dan satu sundulan ciamik mampu membuat salah satu kiper terbaik di dunia, Donnaruma tak berkutik.
Finishing Ferran Torres adalah salah satu yang terbaik di skuat La Furia Roja saat ini, itu sedikit mengobati rasa rindu kita terhadap striker Timnas Spanyol dahulu, Fernando Torres.
Sejak pensiunnya Torres, memang tak ada striker lain yang mampu menyamai kecemerlangan mantan bintang Liverpool tersebut.
Kini, Ferran Torres hadir sebagai striker muda gemilang yang memiliki masa depan cerah di lini depan La Furia Roja.
Usia Ferran masih muda, 21 tahun, bukan hal yang mustahil ia bisa menjadi seperti Fernando Torres di masa depan, bahkan lebih berkilau dari striker berjuluk El Nino tersebut.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)