Moise Kean, Solusi Menyerang & Bertahan Juventus, Gantikan Dybala, Geser Morata
Peran Moise Kean memang tidak terlalu fantastis, tetapi efektif untuk menjadi pendongkrak lini serang sekaligus defensive striker yang tak pemalas.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
Tiga hari setelah melakoni debut, Kean kembali dipercaya tampil oleh Allegri di ajang paling bergengsi di Eropa, Liga Champions.
Pemain asal Italia itu masuk di babak kedua menggantikan gelandang I Bianconeri yang saat ini bermain untuk Besiktas, Miralem Pjanic.
Gol pertama Kean untuk Juventus tejadi pada tahun 2017, saat I Bianconeri bertamu ke kandang Bologna dalam lanjutan Liga Italia musim 2016/2017.
Pemain keturunan Pantai Gading tersebut keluar sebagai pahlawan kemenangan Juventus lewat gol sundulannya di menit akhir.
Gol itu juga membuat Kean sukses torehkan rekor. Striker berpostur 182 cm tersebut menjadi pemain kelahiran tahun 2000 pertama yang mencetak gol di Liga Italia.
Kean pun mengakhiri musim pertamanya di Juventus dengan catatan empat penampilan dan satu sumbangan gol.
Sebuah torehan yang cukup lumayan untuk pemain yang melakoni debutnya pada usia 16 tahun.
Di musim selanjutnya, untuk memberi menit bermain kepada Kean, ia pun dipinjamkan I Bianconeri ke tim Liga Italia, Hellas Verona.
Bersama Verona, Kean sukses mencetak empat gol dari 19 pertandingan, sekaligus mengantarkan Verona terhindar dari jurang degradasi.
Dengan performa apik yang ditunjukkan Kean, ia dipulangkan Juventus dari masa peminjaman.
Namun kepulangannya ke I Bianconeri hanya bertahan selama satu musim.
Setelah sukses menyumbangkan tujuh gol dari 17 pertandingan salama berkostum Juventus, I Bianconeri memilih untuk melepas Kean ke Everton dengan harga 27 juta euro.
Juventus dengan terpaksa menjual Kean. Setelah gagal meraih trofi Liga Champions pada musim sebelumnya, mereka harus menyeimbangkan keuangan.
Gaji tinggi Ronaldo, dan kedatangan Matthijs de Ligt pada awal musim 2019/2020 dengan banderol 75 juta euro, membuat Fabio Paratici, yang waktu itu masih menjabat sebagai Chief Football Officer Juventus, mesti menjual pemain.