Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Chelsea vs Malmo di Liga Champions: Kesempatan Lukaku Stop Paceklik Gol, Disokong Havertz & Mount

Rapuhnya pertahanan Malmo seharusnya bisa dimanfaatkan Tuchel untuk menyokong peforma Lukaku dan membuat sang striker kembali mampu mencetak gol.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Chelsea vs Malmo di Liga Champions: Kesempatan Lukaku Stop Paceklik Gol, Disokong Havertz & Mount
JUSTIN TALLIS / AFP
Striker Chelsea asal Belgia Romelu Lukaku memberi isyarat kepada para pendukung di akhir pertandingan selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Chelsea di Stadion Emirates di London pada 22 Agustus 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 2-0. 

“Saya pikir dia bermain terlalu banyak kompetisi selama musim panas, dengan tim nasionalnya dan sekarang Nations League," lanjutnya.

Apa yang dikatakan Tuchel memang ada benarnya, namun, jika dilihat dari kualitas Romelu Lukaku, seharusnya ia tak kesulitan dalam urusan merobek jala gawang lawan, performanya di Inter begitu sempurna.

Lukaku hanya membutuhkan satu gol untuk mengembalikan kepercayaan dirinya, paceklik gol yang ia alami harus segera di akhiri dan pertandingan melawan Malmo lah momentumnya.

“Dia adalah atlet yang fantastis dan pria yang kompetitif sehingga dia ingin memenangkan segala hal," Kata Tuchel.

Malmo bisa dikatakan adalah tim paling lemah di Grup B Liga Champions, mereka berada di dasar klasemen dengan torehan 0 poin.

Raksasa Swedia tersebut juga sudah kebobolan 7 kali dari 2 pertandingan yang sudah dijalani selama penyisihan grup.

Rapuhnya pertahanan Malmo seharusnya bisa dimanfaatkan Tuchel untuk menyokong peforma Lukaku dan membuat sang striker kembali mampu mencetak gol untuk The Blues.

Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kanan) berjabat tangan dengan striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) di lapangan setelah pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Zenit St Petersburg di Stamford Bridge di London pada 14 September 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 1-0.
Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kanan) berjabat tangan dengan striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) di lapangan setelah pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Zenit St Petersburg di Stamford Bridge di London pada 14 September 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 1-0. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)
BERITA TERKAIT

Paceklik gol yang dialami Lukaku sudah terlalu panjang, momentum seperti ini harus mampu dimanfaatkan Tuchel untuk mengembalikan kepercayaan diri dan performa striker bertubuh tambun tersebut.

Tuchel sebenarnya pernah dikritik oleh Antonio Conte akibat mandulnya sang striker, mantan bos Inter Milan tersebut mengatakan bahwa Tuchel tak mampu memanfaatkan atribut yang dimiliki Lukaku.

"Jika Anda memiliki penyerang tengah seperti Lukaku, anda perlu menggunakan dia, dan saya rasa Chelsea belum menemukan cara untuk menggunakannya," kritik tajam Conte dilansir Goal.

Apa yang dilontarkan oleh Conte ada benarnya.

Bersama Chelsea musim ini, Lukaku lebih banyak ebrada di kotak penalti lawan, itu membuat ruang yang diterima sang pemain tak begitu banyak.

Dilansir Fbrefshots total Lukaku berada di angka 2.63 per pertandingan, angka tersebut turun dari apa yang sudah ia catatkan saat bersama Inter Milan musim lalu.

Bersama Nerrazzuri, shots total Lukaku berada di angka 3.37 per pertandingan, tak heran mengapa ia mampu menjadi goal getter tajam untuk Inter di musim lalu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas