Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Chelsea vs Malmo di Liga Champions: Kesempatan Lukaku Stop Paceklik Gol, Disokong Havertz & Mount

Rapuhnya pertahanan Malmo seharusnya bisa dimanfaatkan Tuchel untuk menyokong peforma Lukaku dan membuat sang striker kembali mampu mencetak gol.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Chelsea vs Malmo di Liga Champions: Kesempatan Lukaku Stop Paceklik Gol, Disokong Havertz & Mount
JUSTIN TALLIS / AFP
Striker Chelsea asal Belgia Romelu Lukaku memberi isyarat kepada para pendukung di akhir pertandingan selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Chelsea di Stadion Emirates di London pada 22 Agustus 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 2-0. 

TRIBUNNEWS.COM - Chelsea akan ditantang tamunya dari Swedia, Malmo dalam pekan ketiga penyisihan grup H Liga Champions 2021/2022 pada Kamis, (21/10/2021) pukul 02.00 WIB dini hari nanti.

Sang bomber, Romelu Lukaku menjadi sorotan dalam pertandingan yang akan berlangsung di Stamford Bridge tersebut.

Setelah tampil moncer di awal-awal pertandingan bersama The Blues, Lukaku alami paceklik gol berkepanjangan.

Romelu Lukaku pulang ke Chelsea dengan kepercayaan diri berlimpah, ia sukses datangkan Scudetto untuk Inter Milan, dengan gelar top skor klub atas torehan 30 gol dari 44 pertandingan.

Baca juga: Prediksi Line-up Chelsea vs Malmo Liga Champions, Pulisic Absen, Lukaku Dikhawatirkan Lelah Mental

Striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku merayakan mencetak gol ketiga timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Aston Villa di Stamford Bridge di London pada 11 September 2021.
Striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku merayakan mencetak gol ketiga timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Aston Villa di Stamford Bridge di London pada 11 September 2021. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Baca juga: Thomas Tuchel: Romelu Lukaku Tidak Egois Selalu Dahulukan Tim

Atas kecemerlangannya, ia ditebus Chelsea dengan mahar £ 97,5 juta atau sekitar Rp. 1,9 Trilliun dari tim raksasa Italia tersebut.

Tanpa basa-basi, Lukaku langsung memakai nomor punggung 9 untuk tim yang bermarkas di Stamford Bridge itu.

Di awal kedatangannya, Romelu Lukaku berhasil tampil ganas, ia sukses mencetak gol debut ke gawang Arsenal dalam laga bertajuk Derbi London.

BERITA TERKAIT

Dan di tiga laga setelahnya, ia tampil konsisten dengan menyumbang 3 gol dari 3 pertandingan untuk tim yang pernah dibelanya 7 tahun silam tersebut.

Namun, seakan kehilangan tajinya, striker Timnas Belgia tersebut mengalami paceklik gol di 6 laga terakhir, baik di kancah domestik maupun kontinental.

Nama Romelu Lukaku tak tercatat di papan skor ketika Chelsea bertanding melawan Tottenham Hotspur, Aston Villa, Manchester City, Juventus, Southhampton, dan Brentford.

Ya, hampir dua bulan Lukaku tak menyumbangkan satu gol pun untuk The Blues. 

Thomas Tuchel pun beralasan bahwa ia masih beradaptasi dengan stiker barunya tersebut, juru taktik asal Jerman itu juga menambahkan bahwa lukaku terlalu banyak dimainkan di musim ini.

ketika harus menjadi juru gedor Chelsea, Lukaku juga menjadi tumpuan Timnas Belgia di lini depan.

“Kami sedang dalam proses beradaptasi satu sama lain, dan menurut saya Romelu terlalu banyak dimainkan,” kata Tuchel dilansir laman resmi Chelsea.

“Saya pikir dia bermain terlalu banyak kompetisi selama musim panas, dengan tim nasionalnya dan sekarang Nations League," lanjutnya.

Apa yang dikatakan Tuchel memang ada benarnya, namun, jika dilihat dari kualitas Romelu Lukaku, seharusnya ia tak kesulitan dalam urusan merobek jala gawang lawan, performanya di Inter begitu sempurna.

Lukaku hanya membutuhkan satu gol untuk mengembalikan kepercayaan dirinya, paceklik gol yang ia alami harus segera di akhiri dan pertandingan melawan Malmo lah momentumnya.

“Dia adalah atlet yang fantastis dan pria yang kompetitif sehingga dia ingin memenangkan segala hal," Kata Tuchel.

Malmo bisa dikatakan adalah tim paling lemah di Grup B Liga Champions, mereka berada di dasar klasemen dengan torehan 0 poin.

Raksasa Swedia tersebut juga sudah kebobolan 7 kali dari 2 pertandingan yang sudah dijalani selama penyisihan grup.

Rapuhnya pertahanan Malmo seharusnya bisa dimanfaatkan Tuchel untuk menyokong peforma Lukaku dan membuat sang striker kembali mampu mencetak gol untuk The Blues.

Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kanan) berjabat tangan dengan striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) di lapangan setelah pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Zenit St Petersburg di Stamford Bridge di London pada 14 September 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 1-0.
Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kanan) berjabat tangan dengan striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) di lapangan setelah pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Zenit St Petersburg di Stamford Bridge di London pada 14 September 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 1-0. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)

Paceklik gol yang dialami Lukaku sudah terlalu panjang, momentum seperti ini harus mampu dimanfaatkan Tuchel untuk mengembalikan kepercayaan diri dan performa striker bertubuh tambun tersebut.

Tuchel sebenarnya pernah dikritik oleh Antonio Conte akibat mandulnya sang striker, mantan bos Inter Milan tersebut mengatakan bahwa Tuchel tak mampu memanfaatkan atribut yang dimiliki Lukaku.

"Jika Anda memiliki penyerang tengah seperti Lukaku, anda perlu menggunakan dia, dan saya rasa Chelsea belum menemukan cara untuk menggunakannya," kritik tajam Conte dilansir Goal.

Apa yang dilontarkan oleh Conte ada benarnya.

Bersama Chelsea musim ini, Lukaku lebih banyak ebrada di kotak penalti lawan, itu membuat ruang yang diterima sang pemain tak begitu banyak.

Dilansir Fbrefshots total Lukaku berada di angka 2.63 per pertandingan, angka tersebut turun dari apa yang sudah ia catatkan saat bersama Inter Milan musim lalu.

Bersama Nerrazzuri, shots total Lukaku berada di angka 3.37 per pertandingan, tak heran mengapa ia mampu menjadi goal getter tajam untuk Inter di musim lalu.

Selama berkostum Inter, Lukaku bergerak begitu dinamis, ia seringkali bergerak ke kiri, kanan, dan tengah untuk menjemput bola, itulah yang membuat dia mampu mencari ruang untuk melakukan shooting.

Meskipun berbadan besar, ia tak kehilangan kecepatannya, Lukaku masih dapat berlari dan lihai dalam mendribel bola.

Tuchel tak memanfaatkan Lukaku untuk bergerak bebas, bersama Chelsea, ia lebih banyak berada di kotak penalti menunggu umpan datang dari para pemain The Blues lainnya.

Hal tersebut membuat Lukaku kesulitan untuk mencari ruang kosong dari second line.

Pertandingan melawan Malmo nanti malam memang harus dimanfaatkan Tuchel untuk mengembalikan ketajaman sang pemain.

Dalam skema 3-5-2 atau 3-4-3 miliknya, untuk menemani Lukaku, Tuchel bisa memasang Mason Mount dan Kai Havertz yang begitu cair ketika berada di depan.

Pergerakan mereka tak selalu berawal dari samping, namun juga ke depan dan tengah, itu dapat membuat Lukaku dapat bergerak leluasa mengisi kekosongan dan tak melulu berada di tengah.

Bukan tak mungkin, jika Lukaku berada dalam skema dan sokongan yang tepat, ia akan menunjukan tajinya di laga malam nanti melawan Malmo, dan mengakhiri paceklik golnya yang sudah bertahan di tujuh pertandingan.

(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas