Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Gemilangnya Gerrard Pique Adalah Kemunduran Bagi Barcelona, Kok Bisa?

Dibalik kemenangan Barcelona melawan Dynamo Kiev yang begitu berarti, masih terdapat banyak kekurangan yang harus segera dibenahi sang juru taktik.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Gemilangnya Gerrard Pique Adalah Kemunduran Bagi Barcelona, Kok Bisa?
Alex Caparros / GETTY IMAGES EROPA / Getty Images via AFP
BARCELONA, SPANYOL - 20 OKTOBER: Gerard Pique dari FC Barcelona memberi tepuk tangan penuh kepada para penggemar setelah pertandingan grup E Liga Champions UEFA antara FC Barcelona dan Dynamo Kyiv di Camp Nou pada 20 Oktober 2021 di Barcelona, Spanyol. (Foto oleh Alex Caparros/Getty Images) 

TRIBUNNEWS.COM - Satu gol Gerrard Pique ke gawang Dynamo Kyiv pada Kamis, (21/10/2021) menjadikannya sebagai pemain Barcelona pertama selain Messi yang dapat mencetak gol di Liga Champions Eropa sejak Desember 2020.

Ya, hampir satu tahun Barcelona sudah puasa menjebol gawang lawan-lawannya di Liga Champions.

Yang menjadi tambah prihatin, gol tersebut diciptakan oleh Pique yang notabennya sebagai seorang pemain yang berposisi sebagai bek tengah.

Itu seakan menjawab segala kejengkelan pemain asal Spanyol tersebut akan penampilan lini depan Blaugrana.

Bek Barcelona Spanyol Gerard Pique (kiri) merayakan dengan rekan setimnya Barcelona, ????pemain depan Belanda Memphis Depay setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions UEFA antara FC Barcelona dan Dynamo Kiev di stadion Camp Nou di Barcelona pada 20 Oktober 2021.
Bek Barcelona Spanyol Gerard Pique (kiri) merayakan dengan rekan setimnya Barcelona, ????pemain depan Belanda Memphis Depay setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions UEFA antara FC Barcelona dan Dynamo Kiev di stadion Camp Nou di Barcelona pada 20 Oktober 2021. (Josep LAGO / AFP)

 

Baca juga: Hasil Liga Champions: Susah Payah Barcelona Raih 3 Poin, Pique Doyan Jebol Gawang Dynamo Kiev

"Jujur saja, kami menderita. Kami bisa saja bermain sepak bola selama 3 jam, dan kami tidak akan bisa mencetak gol,” kata Pique usai Barcelona dikalahkan Atletico Madrid pada (3/10/2021).

"Saya sedikit frustasi dan rasanya ingin bermain di depan dan mencetak gol, kami sangat sulit untuk bermain menyerang dan mencetak gol," lanjutnya.

Meskipun menang, penampilan Barcelona juga tampak mengecewakan, mereka memang mendominasi dengan menguasai ball possesion sebanyak 62%.

Berita Rekomendasi

Namun, catatan xG Blaugrana begitu sedikit, hanya ada di angka 1,12 di pertandingan tersebut. Mereka mampu melepaskan 11 tembakan namun hanya 3 yang mengarah ke gawang.

Pertahanan mereka juga berkali-kali mampu ditembus oleh Dynamo Kiev, untung saja lini depan tim asal Russia tak begitu baik sehingga gawang Barcelona aman dari kebobolan.

Namun yang patut untuk disoroti adalah starting line up yang dipasang oleh juru taktik Blaugrana, Ronald Koeman.

Ia memakai skema 4-3-3 dengan menjadikan Sergino Dest sebagai seorang winger kanan, padahal pemain asal Amerika tersebut adalah pemain yang berposisi asli sebagai wing back.

Di posisi penyerang tengah, Koeman juga lebih mempercayakan Luuk De Jong ketimbang Sergio Aguero yang sudah fit 100%.

Apa yang ditunjukkan oleh kedua pemain tersebut pun jauh dari kata cemerlang. Sergino Dest sangat kesulitan menembus lima bek yang dipasang Dynamo Kiev.

Apalagi Luuk de Jong, ia mendapatkan 2 peluang emas hasil dari umpan manja kompatriotnya di Timnas Belanda Memphis Depay.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas