Chelsea Pesta Gol, Mason Mount Jadi Bintang, Skema Tuchel Lebih Berbahaya Tanpa Lukaku
Mount adalah pemain versatile. Dalam skema dasar 3-4-3 atau 3-4-2-1 yang digunakan Tuchel, ia bisa masuk dalam berbagai posisi yang ditugaskan.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Chelsea berpesta gol ke gawang Norwich City dalam partai pekan kesembilan Liga Primer Inggris pada Sabtu, (23/10/2021) malam WIB.
Pemain asli akademi Chelsea, Mason Mount sukses menampilkan performa mengesankan dengan catatan hat-trick dan sumbangan satu assistnya.
Chelsea pun sukses mencukur tamunya Norwich City dengan skor mencolok tujuh gol tanpa balas.
Ya, empat dari tujuh gol yang berhasil disarangkan The Blues adalah buah hasil dari kerja keras seorang Mason Mount.
Bermain di Stamford Bridge menghadapi tim juru kunci, Tuchel memakai skema 3-4-2-1 dengan menaruh Havertz di depan sebagai false nine disokong oleh dua pemain energik, Hudson Odoi dan Mason Mount.
Baca juga: Fakta Kemenangan 7-0 Chelsea - Bek Rasa Striker, Catatan Mount dan Tuchel, The Blues Favorit Juara?
Baca juga: Hasil Liga Inggris: Mount Hattrick, Chelsea Pesta 7 Gol di Stamford Bridge, Norwich Hancur Lebur
The Blues berusaha mengeksploitasi pertahanan Norwich menggunakan kreatifitas Mount dan kecepatan Hudson Odoi.
Mount lebih banyak bergerak ke tengah, sedangkan Odoi fokus melakukan penetrasi dari sisi sayap penyerangan Chelsea.
Hasilnya pun istimewa, The Blues berhasil mencuri gol cepat di menit ke 8' melalui sontekan keras Mason Mount dari luar kotak penalti menyambut umpan dari maestro di lini tengah Chelsea, Jorginho.
Terus bermain konsisten hingga peluit panjang dibunyikan, Mount dan kolega berhasil mengantarkan The Blues mencatatkan rekor kemenangan paling banyak sejak kepelatihan Thomas Tuchel.
Yang menjadi sorotan tentunya performa gemilang yang berhasil ditunjukkan Mount di laga tersebut, catatan hat-trick serta sumbangan satu assist cantiknya membuat sang pemain didapuk menjadi Man Of The Match.
Mason Mount adalah salah satu pemain Chelsea yang penampilannya paling konsisten, baik di era kepelatihan Lampard atapun Tuchel, ia selalu menjadi pilihan utama dan tampil memuaskan.
Pemain berusia 23 tahun tersebut sejatinya bukanlah seorang pencetak gol handal, perannya lebih mumpuni sebagai seorang penyambung antara lini tengah menuju depan permainan The Blues.
Dan sang juru taktik, Thomas Tuchel paham betul akan potensi dan atribut seorang Mason Mount. Ia memberi kebebasan Mount untuk bergerak dan mengatur serangan Chelsea di tengah ataupun samping.
Mount adalah pemain versatile. Dalam skema dasar 3-4-3 atau 3-4-2-1 yang digunakan eks pelatih PSG tersebut, ia bisa masuk dalam berbagai posisi yang ditugaskan sang juru taktik.
Ia dapat dimainkan di posisi winger kanan, winger kiri, dan memainkan peran no. 10. meskipun seringkali bermain sebagai winger peran utama Mount adalah sebagai playmaker yang diandalkan The Blues untuk merusak kenyamanan bek lawan dalam bertahan.
Visi bermain dan keuletannya dalam mencari ruang begitu baik, sehingga ia tak kesulitan untuk memberi kontribusi yang memuaskan sang pelatih.
Sebagai seorang playmaker, Mount membuktikan diri sebagai kreator serangan yang handal.
Serangan-serangan Chelsea banyak berasal dari kakinya, dilansir Fbref dan sofascore, catatn umpan kuncinya berada di angka 2,76 per pertandingan. Menjadi yang paling tinggi diantara pemain The Blues lainnya.
Sering melakukan umpan beresiko dan terobosan yang rawan dipotong bek lawan, catatan pass completion Mount masih sangat baik yaitu di angka 81.9% per pertandingan.
Kenyamanan bermain Mount dan progresi skema Thomas Tuchel lebih efektif ketika Chelsea bermain tanpa striker murni atau false nine.
Meski tak mencetak gol, Havertz mampu membuka runag bagi Mount dan Odoi untuk bermain lebih menusuk dan fleksibel.
Havertz yang sering bergerak ke lini tengah dan samping membuat Mount bebas bergerak untuk mengisi pos yang ditinggalkan pemain asal Jerman tersebut.
Pun dengan keleluasaan para wing back The Blues, ketiadaan Lukaku yang sering berada di kotak penalti membuat Chillwell dan Reece James bebas untuk masuk ke kotak penalti tanpa bertabrakan dengan striker Chelsea.
Contohnya adalah di gol yang dicetak James pada menit 42', Mount yang menerima bola di tengah langsung mengirimkan umpan terobosan kepada James yang berlari menuju kotak penalti dari sisi kanan penyerangan The Blues.
Havertz yang berdiri di luar kotak 16 memberi keluasaan bagi James untuk melakukan penetrasi dan merangsek ke dalam kotak penalti lawan.
Tak ketinggalan, wing back Chelsea lainnya yang berhasil menyumbangkan gol yaitu, Chillwell.
Eks punggawa Leicester City tersebut juga mencetak gol dari dalam kotak penalti, dan beberapa kali bermain menusuk menggunakan kecepatan dan kepintarannya dalam mencari celah.
Meskipun hanya melawan Norwich City, skema yang dimainkan oleh Tuchel lebih efektif ketika mereka tak memasang striker murni.
Para pemain kreatif dan cepat dalam skuatnya dapat bermain lebih bebas dan mencolok karena fleksibilitas ruang di depan.
Lukaku yang tengah didekap cedera dan mengalami paceklik gol hingga di delapan pertandingan memang sebuah hal yang mengecewakan dan merugikan untuk The Blues.
Namun, ada sisi positif dibalik absennya pemain yang diboyong dari Inter Milan dengan harga 115 juta euro tersebut.
Hampir seluruh pemain Chelsea mampu mencetak gol, itu terbukti dari hitungan Squawka yang mencatat ada 14 pemain The Blues yang mampu mencatatkan namanya di papan skor.
Skema Tuchel yang mengedepankan kolektifitas antar pemain memang membuat Chelsea tak bertumpu pada satu pemain untuk menjebol gawang lawan.
The Blues dapat mencetak gol lewat bola set piece, corner, serta permainan open play.
Sang juru taktik asal Jerman tersebut memang membuat tim yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut menjadi tim yang mengerikan.
Raihan gelar Champions Leaguenya musim lalu menjadi bukti dari begitu handalnya dia dalam meracik strategi dan memotivasi para pemainnya.
Saat ini, The Blues juga berada di puncak klasemen Liga Primer Inggris dengan torehan 22 poin, mereka unggul 4 angka dari Liverpool yang berada posisi kedua.
(Tribunnews.com/Deivor)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.