Leicester City: Si Kerdil yang Berubah Menjadi Tim Besar Liga Inggris Tuah Rekrutmen Cerdas Rodgers
Scouting pemain dan rekrutmen cerdas menjadi kunci dibalik konsistennya penampilan Leicester City di tiga musim terakhir.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Gigih
Sedangkan Youri Tielemans dapat dikatakan sebagai rekrutan terbaik tim yang berbarkas di Stadion King Power Stadium tersebut.
Ia mampu menjadi jendral lapangan tengah Leicester serta beberapa kali menjadi pemecah kebuntuan untuk The Foxes.
Sejak didatangkan tiga tahun silam, pemain berusia 24 tahun tersebut mampu menyumbang 20 gol dan 22 assist untuk The Foxes.
Tak hanya dalam urusan menyerang, ia juga menjadi tumpuan Leicester dalam aspek menjaga pertahanan.
Bersama Wilfred Ndidi, ia bertugas mengawal dan memutus serangan lawan dari lini tengah.
Di musim ini, rekrutan terbaru mereka asal Zambia, Patson Daka juga mampu menunjukan tajinya dalam urusan mendongkrak lini serang The Foxes.
Patson Daka merupakan striker anyar The Foxes yang diboyong dari klub Austria, RB Salzburg pada transfer musim panas tahun ini.
Striker berusia 23 tahun tersebut ditebus dengan harga 30 juta euro atau sekitar Rp 490,9 miliar, Daka menjadi pemain Zambia keempat yang berkiprah di Liga Primer Inggris.
Bukan tanpa alasan Leicester berani mengeluarkan dana sebanyak itu untuk memboyongnya, Daka merupakan striker tajam yang torehan golnya selalu berada di atas dua 20 saat bermain di Bundesliga Austria.
Di musim lalu saja, sang striker berhasil mencetak 27 gol dari 28 penampilan bersama Salzburg di Liga Austria, ia pun dinobatkan sebagai pemain terbaik musim 2020/2021.
Patson Daka memang didatangkan The Foxes untuk menambal posisi Jamie Vardy yang sudah berusia 34 tahun.
Daka dianggap sebagai pengganti jangka panjang yang sepadan untuk top skor Leicester City di 4 musim berturut-turut tersebut.
"Itu adalah alasan utama kami memboyong Patson Daka, dia sangat mirip dengan Jamie Vardy saat bermain," kata Brendan Rodgers saat awal kedatangan Daka di Leicester City dilansir The Guardian.
"Dia bisa berlari dari belakang dengan cepat, dia juga memiliki kemampuan finishing yang hebat," lanjut eks pelatih Liverpool itu.