Selain Mason Mount Hattrick, Para Bek Sayap Chelsea Juga Terbukti Tajam Saat Bantai Norwich City 7-0
Chelsea mengantongi kemenangan terbesar di Liga Primer musim ini dengan membantai Norwich City 7-0 di Stamford Bridge, Sabtu (23/10).
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir

TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Chelsea mengantongi kemenangan terbesar di Liga Primer musim ini dengan membantai Norwich City 7-0 di Stamford Bridge, Sabtu (23/10).
Mason Mount jadi bahan pembicaraan setelah mengemas hattrick.
Namun, aksi memikat dua bek sayap, Ben Chilwell, dan Reece James yang sama-sama mencetak gol, juga menjadi sorotan banyak pengamat.
Absennya Romelu Lukaku, dan Timo Werner tadinya membuat para fan The Blues khawatir tim kesayangan mereka akan melempem.
Kekhawatiran yang kemudian tak terbukti. Gol dari Mount, Callum Hudson-Odoi, dan Reece James membawa The Blues unggul 3-0 di 45 menit babak pertama.
Dilanjut dengan aksi menawan Ben Chilwell, dan gol bunuh diri Max Aarons membuat skor jadi 5-0.

Dan ditutup dengan dua gol tambahan dari Mount yang membuatnya untuk pertama-kalinya bisa membawa bola ke rumah setelah mengemas hattrick pertama dalam kariernya di Chelsea.
Pasukan Norwich yang diasuh Daniel Farke benar-benar kewalahan menghadapi serangan agresif pasukan The Blues yang mengerahkan hampir semua pemain untuk menggempur, dengan hanya menyisakan Thiago Silva, dan Trevoh Chalobah di lini belakang, yang ditarik tinggi hingga ke lini tengah dalam formasi 3-4-2-1.
Total, Chelsea mendominasi penguasaan bola sampai 62 persen, dengan melepaskan 23 tendangan, dimana 13 tendangan akurat ke gawang, yang jadi rekor baru klub dalam enam tahun terakhir.
Sedang tim lawan yang merupakan juru kunci hanya melepaskan tiga tendangan, dan satu yang akurat.
Formasi 3-4-2-1 yang ternyata ofensif ini seperti menggaungkan kembali ucapan mantan pelatih Manchester United, Louis van Gaal yang memuji strategi tiga bek dari Thomas Tuchel.
Van Gaal yang kini jadi pelatih timnas Belanda, pernah berdiskusi dengan seorang jurnalis yang bersikeras menyebut pola tiga bek, dengan dua bek itu adalah formasi yang defensif.
"Tak selalu seperti itu, tak bisa disama-ratakan," kata van Gaal dikutip lagi dari Football London beberapa waktu lalu.
"Kamu tak mengerti. Kamu tak punya visi terhadap sepak bola. Dengan 5-3-2, maupun 5-2-3, kamu bisa tetap bermain ofensif, dan menarik. Chelsea telah memperlihatkannya, dalam berbagai versi. Saya angkat topi kepada Mr Tuchel untuk itu," katanya memuji.
Fakta bahwa gol Chilwell itu menjadi gol ke-13 yang dikemas para bek sayap The Blues (Chilwell, James, Marcos Alonso, dan Cesar Azpilicueta) musim ini, memperkuat dalil betapa tajamnya para bek sayap dalam formasi 3-4-2-1, maupun 3-5-2 ala Tuchel ini.
Tuchel tentu saja merasa senang melihat agresivitas menyerang para pemainnya di Stamford Brige.
"Mungkin kami mendapatkan semangat untuk menyerang dengan garis yang sangat tinggi, semangat untuk menyerang dengan frekuensi tertinggi, semangat untuk merangsek ke kotak penalti lawan. Semua itu membuat segalanya jadi lebih mudah," ujar pelatih asal Jerman ini.
Tak lupa, Tuchel pun memuji peran duo wingbacknya, James, dan Chilwell.

"Saya sangat senang melihat kedua bek sayap selalu ada di kotak penalti lawan dan kami memiliki kebebasan".
"Kami selalu punya semangat untuk menyerang lawan di kotak penalti dan mencari ruang di sekitar kotak untuk mencetak gol," kata Tuchel. (Tribunnews/den)