Lini Belakang Manchester United, Adaptasi Cristiano Ronaldo, Masalah Harry Maguire, Skema Solskjaer
Masalah lini belakang Manchester United dengan kehadiran Ronaldo, menghambat skema Ole Gunnar Solskjaer
Penulis: Gigih
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Roy Keane, memang belum menjadi pundit papan atas, dan ketika melontarkan opininya, tidak mudah memang untuk diterima atau dipahami.
Tetapi, setelah kekalahan dari Manchester City, opini mengenai lini belakang Manchester United, terutama penampilan Luke Shaw dan Harry Maguire, memang masuk akal.
Roy Keane menyerah melihat penampilan buruk Manchester United, terutama di lini belakang, Setan Merah masih belum menemukan solusi banyaknya jumlah kebobolan mereka sejauh ini.
Melihat dari segi statistik juga tidak membantu untuk Manchester United, Setan Merah kebobolan 15 gol hanya dalam 6 pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Baca juga: Beruntungnya Solskjaer, Manchester United Kalah dari Man City di saat yang Tepat
Baca juga: Man United Dibekap Man City 0-2, Ronaldo Tenggelam, Cityzen Ukir Rekor, Formasi 3 Bek Tak Mempan
Manchester United secara keseluruhan kebobolan 17 gol di Liga Inggris musim ini, dan menempati peringkat 5 sebagai tim yang paling banyak kebobolan.
xGA, atau expected goal against milik Manchester United juga tidak lebih baik, mereka memiliki total 13,7 xGA yang juga menempati peringkat ke-6 di Liga Inggris.
Ironisnya, jumlah eror leading to score milik Manchester United juga cukup banyak, 8, yang membuat mereka menjadi tim yang paling banyak melakukan kesalahan berujung kebobolan di Liga Inggris.
Dalam 20 pertandingan terakhir Manchester United di semua kompetisi, Manchester United hanya mengemas dua nir bobol, yakni menghadapi Wolverhampton dan Tottenham.
Lalu bagaimana lini belakang Manchester United bisa seburuk itu?
Mari melihat bagaimana Manchester United di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer terlebih dahulu.
Pendekatan United, bukanlah penguasaan bola, tetapi bagaimana melakukan serangan balik, dan membuat situasi menyerang dengan cepat ke jantung pertahanan lawan.
Musim lalu, ini berhasil dengan Setan Merah berada di peringkat kedua klasemen akhir Liga Inggris, United, tidak mengubah skemanya musim ini, tetapi, hadirnya Cristiano Ronaldo menjadi hal yang mengubah permainan.
United tidak lagi memiliki pemain yang menekan ketika kehilangan bola, apatisme megabintang Portugal untuk menekan ketika kehilangan bola, menjadi alasan hilangnya dinamisme permainan United.
Data dari StatBombs, menggambarkan masalah ini dengan cukup baik.