Boaz Solossa, Juru Selamat yang Berubah menjadi Mimpi Buruk bagi Persipura Jayapura
Boaz Salossa menjadi dalang utama dari kekalahan yang diterima Persipura Jayapura melawan Borneo FC.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
"Hanya karena rasa hormat dan begitu hargai mereka, kami sabar, tetapi untuk kali ini bagi kami sudah kelewatan,” lanjut rilisan Persipura.
Hilangnya Bochi dari dari skuat Peripura untuk mengarungi BRI Liga 1 pun langsung berdampak instan pada performa Mutiara Hitam musim ini.
Mereka terseok-seok di papan bawah, tak ada lagi sosok pemimpin yang mampu membawa Persipura bermain kolektif.
Sosok kepemimpinan Boaz sebagai seorang kapten juga mempengaruhi mental para pemain Persipura.
Tak ada lagi yang mampu memberi rasa nyaman dan tanggung jawab di ruang ganti ataupun lapangan.
Mental juara yang dibangun sang kapten telah hilang dalam skuat Persipura 2021/2022.
Mereka lebih sering menunduk ketika telah tertinggal, alih-alih membalikkan keadaan justru mereka kebobolan lebih banyak dan tersulut emosi.
Di pertandingan saat menghadapi Persebaya Surabaya adalah yang paling mencolok, saat itu bek Persipura, Israel Wamiau diusir wasit dari lapangan.
Kartu merah yang ia terima memang selayaknya diberikan, ia menyerang pemain asing Persebaya, Bruno Moreira dari belakang dan terjadilah perkelahian.
Persipura pun harus bermain dengan 10 orang, dan menerima kekalahan dengan skor telak 3-1 dari tim besutan Aji Santoso tersebut.
Selama diperkuat oleh Boaz, Persipura adalah tim besar dengan mental juara yang sulit untuk dikalahkan.
Persipura menjadi klub mentereng Indonesia yang hampir tiap musim sukses merengkuh trofi liga domestik.
Mereka juga menjadi langganan wakil Indonesia untuk berkompetisi di ajang kontinental, baik Liga Champions Asia, ataupun AFC Cup.
Bersama Boaz, Persipura Jayapura merupakan tim dengan torehan gelar liga domestik terbanyak di Indonesia dalam dekade ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.