Benci Dikaitkan dengan MU, Rodgers Punya Misi Besar Bersama Leicester, Ulang Dongeng 2015/2016
Leicester bukan lagi dianggap sebagai tim kuda hitam, keberadaanya diakui sebagai tim yang mampu finish di papan atas dan bersaing memperebutkan gelar
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Juru taktik Leicester City, Brendan Rodgers menanggapi isu kepindahannya ke Manchester United dengan nada yang sinis.
Ia menepis kabar burung tentang posisinya yang terus dikaitkan menjadi pengganti Solskjaer di Manchester United.
“Pertama, Ini benar-benar tidak sopan bagi Anda untuk mengajukan pertanyaan ketika Anda memiliki manajer yang baik yang sedang bekerja di klub," Kata Rodgers dilansir Livescore.
"Kedua, saya tidak bisa mengomentarinya (kabar pindah ke MU) karena itu sesuatu yang tidak nyata, saya bangga melatih Leicester City,” lanjutnya.
Baca juga: AC Milan Bidik Lingard, Kecocokan dengan Skema Pioli, Tiru Langkah Moyes & Pelayan Zlatan
Baca juga: Debut Steven Gerrard di Aston Villa di Liga Inggris, Sebelum Hadapi Liverpool dan Manchester City
Ya, jawaban menohok Rodgers tentang isu yang beredar selama ini menandakan bahwa dirinya tak sedikit pun berminat untuk datang ke Old Trafford.
Justru sebaliknya, eks pelatih Liverpool itu memiliki misi yang besar bersama Leicester City, karir kepelatihannya bersama Leicester juga dapat dikatakan mentereng.
Ia memiliki ambisi yang besar bersama tim yang bermarkas di Stadion King Power tersebut.
Sejak musim lalu, The Foxes sudah menjadi tim unggulan yang keterlibatannya dalam mengganggung kenyamanan tim big six di Liga Primer Inggris begitu mencolok.
Tak hanya itu, sudah ada sumbangan dua gelar (FA Cup dan English Super Cup) Eenam tahun sejak Leicester City secara mengejutkan meraih gelar Liga Primer Inggis pada musim 2015/2016.
Kedua trofi domestik tersebut berhasil mereka raih dengan mengalahkan dua tim raksasa Liga Primer Inggris yaitu Chelsea dan Menchester City.
Artinya, The Foxes bukan lagi dianggap sebagai tim kuda hitam, keberadaanya memang diakui sebagai tim yang mampu finish di papan atas dan bersaing memperebutkan gelar, serta mewakiliki Inggris untuk berkompetisi di laga-laga Kontinental.
Meski sempat terseok-seok di musim 2016/2017 dan 2017/2018, Leicester City berhasil bangkit dan tampil konsisten bersama juru taktik asal Irlandia Utara, Brendan Rodgers.
Rodgers sengaja didatangkan The Foxes berkat catatan menterengnya di Liga Skotlandia bersama Glasgow Celtic.
Saat itu, pelatih berusia 48 tahun tersebut sukses meraih tujuh frofi domestik untuk The Hoops dalam waktu kurang dari tiga tahun, mengesankan.