Di atas kertas, skema tersebut berpotensi mengatar Timnas Indonesia ke panggung tertinggi di Piala AFF 2021.

Apalagi, seluruh peserta di ajang presitisius ini juga mengalami hal yang sama.

Pandemi Covid-19 juga mempengaruhi persiapan para lawan yang akan dihadapi.

Malaysia, Vietnam hingga Thailand juga merasakan dahsyatnya dampak pandemi ke persiapan mereka.

Di luar itu, Timnas Indonesia juga menghadapi tantangan dari dalam diri mereka sendiri.

Kemampuan mempertahankan skema permainan bola pendek menjadi pekerjaan rumah besar bagi Evan Dimas dan kolega.

Pasalnya, timnas akan menghadapi lawan yang beraneka ragam di Piala AFF 2021 nanti.

Mereka akan menjumpai tim yang akan menekan mereka sejak di area permainan sendiri.

Atau, skuat Garuda bakal berjumpa lawan yang menumpuk pemain di lini belakang.

Kreatifitas Evan Dimas dalam mengembangkan skema permainan bola pendek menjadi hal menarik untik dinanti.

Mereka tentunya tak boleh cepat menyerah apabila rencana tak berjalan sesuai yang dikehendaki.

Konsistensi performa juga menjadi hal yang tak boleh hilang dari Rachmat Irianto dkk.

Dengan sistem kompetisi yang digunakan di Piala AFF, konsistensi menjadi kunci penting dalam berlaga.

Apalagi, lawan Indonesia di fase grup juga bukanlah negara sembarangan.

Vietnam dan Malaysia menjadi dua negara yang patut diwaspadai lebih.

Kamboja juga berpotensi merepotkan timnas dengan permainan mereka sendiri.

Para pecinta sepak bola Indonesia tentu berharap yang terbaik bagi skuat Garuda.

Harapannya, para pemain bisa meraih kejayaan di akhir kompetisi ini nantinya.

(Tribunnews.com/Guruh)