Presiden Brasil Jair Bolsonaro Soroti Kasus Alex Goncalves dengan PS Tira Persikabo
Permasalahan Persikabo 1973 vs Alex Dos Santos Goncalves mendapatkan perhatian dari Presiden Brasil, Jair Bolsonaro
Penulis: Gigih
Editor: Dwi Setiawan
Membawa ke ranah hukum juga menjadi pilihan manajeman PS Tira Persikabo ingin menjaga marwah klub profesional di tanah air.
“Apa yang dilakukan Alex Dos Santos telah mencermarkan nama baik Persikabo 1973 sebagai klub sepak bola profesional di tanah air. Tentu ini secara tidak langsung juga mempermalukan sepak bola Indonesia. Karena itu, kami melaporkan dia ke polisi untuk menjaga marwah klub professional di tanah air,” jelas Presiden klub Persikabo 1973, Bimo DP Wirjasoekarta, Selasa (30/11/2021).
Bimo menegaskan, manajemen PS Tira Persikabo telah memenuhi semua kewajiban bagi pemain sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam surat keputusan Federasi Sepak bola Indonesia, PSSI, di masa pandemi Covid 19 di tahun 2020.
Pihak manajemen pun tetap memberikan fasilitas rumah, mobil dan fasilitas kesehatan, bila mana pemain sakit atau cidera.
Dengan demikian, apa yang disampaikan Alex Dos Santos lewat akun pribadi media sosialnya, tidak benar dan tidak sesuai fakta.
"Soal gaji, pemotongan 25 persen dari bulan berjalan karena pandemi Covid 19 di tahun 2020, hal ini sudah sesuai SKEP PSSI. Bahkan di awal kontrak, dia juga sudah menerima uang muka dan juga dua bulan pertama dia menerima 100 persen," lanjut Bimo.
"Pada bulan September 2020 dia memohon untuk mendapatkan tambahan dan telah dipenuhi menjadi 40 persen untuk bulan september. Jadi, tidak ada yang tidak diakomodir keinginan pemain. Soal sekolah anak, yang dia keluhkan, itu bukan tanggungan klub, karena di kontrak memang tidak dicantumkan," sambung pemuda yang bergabung dengan manajemen TIRA Persikabo tahun 2018 ini.
Permasalahan dengan Alex pun membuat Bimo kecewa berat.
Pihak manajemen selalu mengutamakan penyelesaian terbaik dengan jalan musyawarah.
Semua pemain Persikabo 1973 pun telah menyepakati apa yang menjadi kebijakan klub.
“Kami selalu mengedepankan penyelesaian masalah dengan cara terbaik melalui musyawarah. Namun, Alex justru memilih cara yang lain. Sebagai klub profesional, kami juga tidak mau dipermalukan dan diinjak-injak pemain asing. Kami mengambil tindakan untuk menjaga martabat kami dan marwah klub profesional di tanah air,” tegas Bimo.
Tak hanya laporan untuk pencemaran nama baik klub, Bimo juga melaporkan Alex atas pencemaran nama baik dirinya.
Pernyataan Alex membuat nama Bimo menjadi jelek di persepakbolaan Indonesia.
"Secara pribadi nama saya pun ikut tercemar dan bisa menjadi catatan negatif buat karier saya. Padahal, semua kebijakan yang diambil klub selalu mengacu pada regulasi yang ada," ujar Bimo.
Padahal selama mengurusi TIRA Persikabo akhir 2018 lalu, semua urusan dengan pemain lokal ataupun asing berjalan lancar.
(Tribunnews.com/Gigih) (Wartakotalive.com/Rafsanzani Simanjorang)