Tak hanya itu saja, Persiraja juga menyandang status sebagai tim paling sedikit mencetak gol namun terbanyak dalam urusan kebobolan.

Defisit 29 gol menjadi bukti tidak seimbangnya performa lini depan dan belakang tim yang identik dengan warna oranye tersebut.

Beban berat pun seakan berada pada pundak para pemain Persiraja dalam mengarungi paruh musim kedua Liga 1 2021 mendatang.

Hal ini dikarenakan jika mereka tidak bisa memperbaiki performanya dan terdegradasi ke kompetisi kasta kedua.

Dampak terbesarnya yakni takkan ada wakil tim asal Sumatera yang berlaga di Liga 1 musim depan.

Tentu akan sangat disayangkan jika tidak satupun wakil dari pulau tertentu yang berlaga di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim 2022/2023.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)